Sinopsis Film Goal, Kisah Nyata Perjalanan Karir Santiago Munez bersama Newcastle United

- 8 Oktober 2021, 16:50 WIB
Sinopsis Film Goal, Kisah Nyata Perjalanan Karir Santiago Munez bersama Newcastle United
Sinopsis Film Goal, Kisah Nyata Perjalanan Karir Santiago Munez bersama Newcastle United /Instagram/Loving Young

PORTALMALUKU.COM -- Sinopsis film "Goal! The Dream Begins", tentang kisah nyata perjalanan Santiago Munez untuk menggapai mimpinya menjadi pesepakbola bersama Newcastle United.

Film "Goal! The Dream Begins" merupakan film bertema olahraga yang dirilis pada tahun 2005 yang dibintangi oleh Kuno Becker sebagai Santiago Munez.

Film yang disutradarai oleh Danny Cannon ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Santiaga Munez dengan memiliki latar belakang keluarga miskin, tetapi memiliki impian yang besar menjadi bintang lapangan.

Kemudian, pada suatu hari dia pun mendapatkan kesempatan untuk bermain bersama salah satu klub sepak bola di Inggris, Newcastle United.

Film "Goal! The Dream Begins" diketahui bekerjasama dengan FIFA, karena itulah banyak bintang lapangan yang menjadi Cameo dalam film tersebut, seperti Ronaldo, David Beckham, Raul Gonzalez, Steven Gerrard, hingga Lionel Messi.

Baca Juga: Luis Suarez Bongkar Percakapan Telpon 40 Detik Bersama Ronald Koeman: 'Itu Bukan Cara Singkirkan Legenda'

Nah, lebih lengkapnya simak sinopsis film "Goal!" yang sudah Portal-Maluku.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat, 8 Oktober 2021.

Film "Goal!" dimulai dengan menampilkan seorang anak Meksiko bernama Santiago Muñez sedang bermain sepak bola.

Selanjutnya, pada malam yang sama, keluarganya pindah ke perbatasan Amerika Serikat dengan tujuan masuk ke Amerika Serikat secara ilegal untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

Sepuluh tahun kemudian, Santiago hidup di Barrio section of Los Angeles dengan membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang kebun.

Sementara itu, setelah habis bekerja bersama ayahnya, Santiago akan pergi bermain sepak bola di sebuah tim lokal yang bernama AJFC.

Dengan bekerja bersama ayahnya, Santiago pun akan menyimpan uangnya dan menyembunyikannya di sepatu miliknya setiap malam, agar suatu hari dia bisa dapat membeli perlengkapan sepak bola.

Kemudian kisah berlanjut, ketika Santiago sedang bermain bola, di situlah Glen Foy yang merupakan seorang mantan pemain Newcastle tidak sengaja melihatnya bermain bola dengan sangat mengagumkan.

Baca Juga: Francesco Camarda, Bocah Ajaib Akademi AC Milan yang Sudah Cetak 483 Gol Hanya dalam 87 Laga

Glen pun kemudian memberitahu Santiago bahwa pada pertandingan selanjutnya nanti dia akan memanggil seorang agen pemain sepak bola yang sedang berada di Amerika untuk mengatur pertemuan dirinya dengan manager Newcastle.

Namun, saat itu Barry Rankin yang merupakan seorang agen, tampak tidak peduli hingga akhirnya berbohong bahwa pada hari pertandingan selanjutnya tersebut dia sedang rapat.

Lantas, Santiago pun menjadi sangat kecewa hingga membuat Glen yang akhirnya turun tangan sendiri untuk menelepon bos Newcastle dan meyakinkannya untuk memberi Santiago percobaan.

Glen kemudian memberitahu Santiago bahwa jika dia bisa pergi ke inggris, dia akan diizinkan untuk mencoba masuk ke Newcastle United.

Santiago yang merasa sangat senang pun akhirnya berpikir segala cara karena menurutnya tidak ada yang lebih penting daripada bergabung dengan klub tersebut.

Namun, dia memiliki kendala yaitu tidak mempunyai uang yang cukup, hingga Santiago pun terus berusaha keras mencari uang dan menyimpannya di sepatunya.

Tetapi, pada suatu sore saat dia pulang ke rumah, dia akhirnya menemukan fakta bahwa ayahnya telah mencuri uang yang dia sembunyikan di sepatunya selama ini.

Hal tersebut dilakukan karena ayahnya membeli truk chevy baru dengan maksud agar mereka dapat memiliki bisnis kebun milik sendiri.

Kemudian, Santiago pun menjadi sangat marah dan kecewa kepada ayahnya, sehingga keduanya menjadi bertengkar.

Hingga pada suatu hari, neneknya yang sangat mengidolakan dunia sepak bola pun akhirnya mendorong Santiago untuk mengikuti mimpinya.

Baca Juga: 5 Bek Paling Ditakuti dalam Sejarah Sepak Bola Dunia, Nomor 5 Legenda Real Madrid

Bahkan neneknya sampai memutuskan untuk menjual perhiasannya agar Santiago dapat membelikan tiket dan bisa pergi ke London.

Akhirnya, ketika ia sampai di Inggris, Glen pun menyambut Santiago dengan hangat di rumahnya dan merencanakan masa percobaan.

Namun, Santiago benar-benar gagal pada percobaan pertamanya hingga langsung dikeluarkan oleh manager saat itu juga.

Namun, Glen yang percaya dengan kemampuan Santiago pun kemudian meyakinkan manager bahwa Santiago saat itu sedang mengalami jetlag, nerveous, dan dia pun tak terbiasa bermain di lapangan berlumpur.

Lantas, Glen meminta untuk satu bulan percobaan pada Santiago dan akhirnya dikabulkan oleh manager.

Saat itu Santiago berhasil melewati tes medis dengan berbohong tentang sakit asmanya,dan bertemu dengan perawat Roz Harmison.

Namun, pada satu bulan kemudian, dalam sebuah pertandingan untuk memperebutkan kursi cadangan, teman setim Santiago menghancurkan inhaler milik Santi.

Karena itu, Santiago pun bermain sangat buruk karena asmanya yang tak bisa dia kendalikan sehingga manager tim cadangan memutuskan untuk mengeluarkan Santi karena permainannya yang buruk.

Baca Juga: Antara Pemilik Newcastle Mohammed Bin Salman dan Sheikh Mansour, Siapa yang Paling Kaya?

Tetapi, dalam perjalanannya ke bandara untuk pulang, Santi secara tak sengaja bertemu dengan Harris dalam taxi yang sama karena harris terlambat untuk berlatih karena ban mobilnya dicuri.

Kemudian, Harris pun ingat bahwa pernah melihat Santi di klub saat itu dan akhir ga menemukan apa yang sebenarnya terjadi pada pertandingan tim cadangan. Lantas, Harris meyakinkan manager untuk memperpanjang masa percobaan Santi.

Kemudian, setelah dirawat di klub, Santi pun bisa bermain lebih percaya diri dan agresif di pertandingan cadangan. Akhirnya dia dimasukkan ke dalam tim cadangan.

Setelah itu, saat pertama kali dia masuk pada pertandingan Fulham ketika banyak pemain dari tim utama terluka, Santi pun mendapatkan kesempatan ketika pemain itu terluka dan memenangkan penalti .

Sementara itu, ayahnya menonton pertandingan itu di TV dan senang karena anaknya bisa masuk ke tim yang bagus.

Namun, Manager memberitahu Santi bahwa kelemahan terbesarnya adalah Santi tidak suka mengoper bola.

Santi kemudian ditransfer kembali ke tim cadangan. Saat itu Santi berpikir bahwa dia tidak akan bisa bertahan lama di klub, kemudian ia pergi ke St. James' Park.

Baca Juga: Daftar 5 Klub Kaya Raya di Liga Inggris, Newcastle United Milik Mohammed bin Salman Nomor Berapa?

Kemudian, manager memberitahu Santi untuk pergi, sehingga ia bisa merasakan ketika bermain di pertandingan final Newcastle lawan Liverpool.

Namun, pada saat itu, ayahnya meninggal karena serangan jantung. Santi pun mengetahui hal ini sebelum pertandingan dan membuat dirinya menjadi Sangat Shock.

Kemudian, ketika dia menunggu di bandara untuk kembali ke Los Angeles, dia pun memutuskan untuk tidak kembali pulang dan tetap di inggris untuk bermain di pertandingan final melawan Liverpool.

Dalam pertandingan melawan Liverpool, Newcastle memimpin pertama kali dengan gol oleh Harris. Sebelum Istirahat, Liverpool mencetak dua gol, satu dari Igor Bišćan dan dari Milan Baroš.

Kemudian, sebelum injury time, Santi pun membantu Harris mencetak gol dengan mengoper bola padanya dan memperbaiki kelemahan terbesarnya, dan skor menjadi 2-2.

Bagaimanapun, Seri tidak akan cukup bagi Newcastle untuk mendapat tempat di Liga Champions musim depan.

Baca Juga: Intip Kekayaan Pemilik Newcastle Mohammed Bin Salman, Sheikh Mansour Masih Kalah Jauh

Kemudian Newcastle mendapat tendangan bebas. Daripada menendang sendiri, Harris meminta Santi yang melakukannya. Kemudian Santi pun berhasil mencetak gol dengan permainan berakhir 3–2 untuk Newcastle.

Saat itu, Glen langsung berlari kebawah dan berdiri untuk memberikan teleponnya untuk Santi karena nenek Santi sedang menelepon.

Dalam percakapannya, Nenek Santi mengatakan bahwa dia sangat senang dan bangga kepada cucunya, dia juga memberi selamat kepada cucu tersayangnya itu.

Nenek Santi juga memberitahukan bahwa sebelum ayahnya meningg, dia menonton Santiago di pertandingan melawan Fulham.

Santiago pun langsung berteriak kepada Glen bahwa ayahnya telah melihatnya bermain dan bangga kepada Santi sebelum dia meninggal.

Selanjutnya, film "Goal!" pun berakhir ketika Santiago meneteskan air matanya setelah berhasil mewujudkan mimpinya selama ini.***

 

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah