Intelijen AS Hapus 3 Nama soal Kasus Pembunuhan Jurnalis Kashoggi: Sang Pacar: Putra Mahkota Harus Dihukum

- 2 Maret 2021, 12:39 WIB
Hatice Cengiz, tunangan jurnalis yang terbunuh, Jamal Khashoggi, bersaksi di depan Subkomite Urusan Luar Negeri DPR tentang '' Bahaya Pelaporan Hak Asasi Manusia '' di Capitol Hill di Washington AS
Hatice Cengiz, tunangan jurnalis yang terbunuh, Jamal Khashoggi, bersaksi di depan Subkomite Urusan Luar Negeri DPR tentang '' Bahaya Pelaporan Hak Asasi Manusia '' di Capitol Hill di Washington AS /Reuters/


PORTALMALUKU.COM - Tiga nama yang menuduh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman terlibat dalam kasus pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, telah dihapus dari laporan intelijen Amerika Serikat (AS).

"Kami meletakkan dokumen yang direvisi di situs kami karena dokumen asli secara keliru memuat tiga nama yang seharusnya tidak dimasukkan," kata juru bicara ODNI, dikutip Anadolu Agency, Selasa.

Nama-nama dalam laporan itu berada di bawah daftar "individu yang disebut berpartisipasi, diperintahkan, hingga bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Redmi Note 10, Dibekali Chipset Snapdragon 678 Terbaru

Baca Juga: Terbaru! Maret Ini PLN Gratiskan Tagihan Token Listrik, Segera Cek Golongannya di Sini

Awalnya, laporan yang diterbitkan pada Jumat lalu itu diganti dengan versi baru oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) pada Senin kemarin.

Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, menyambut baik laporan intelijen AS itu. Namun, ia tetap menuntut untuk menghukum Putra Mahkota Saudi bin Salman itu.

"Sangat penting menentukan Putra Mahkota, yang memerintahkan pembunuhan brutal terhadap orang yang tidak bersalah. Dia harus dihukum tanpa penundaan," kata Hatice Cengiz dalam sebuah postingan Twitter

"Ini tidak hanya akan membawa keadilan yang kami cari untuk Jamal, tapi juga bisa mencegah tindakan serupa terulang di masa depan," tambah dia.

Baca Juga: 4 Strategi Hadapi Pandemi Covid-19 Ala PB-IDI untuk Pemerintah

Baca Juga: 5 Kode Redeem FF 2 Maret 2021, Jangan Ketinggalan Untuk Dapatkan Skin Menarik

Sebelumnya, AS telah membuat kebijakan pembatasan visa baru untuk menghukum pemerintah yang bekerja untuk membungkam para oposisi di luar negeri.

Kebijakan ini termasuk 76 orang asal Saudi, yang menurut AS, mereka telah berusaha mengancam para oposisi di luar negeri, termasuk yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Seperti diketahui, Khashoggi dibunuh secara brutal di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018, dan sementara pejabat Saudi awalnya menyangkal peran apa pun dalam kematiannya, mereka kemudian berusaha menyalahkan operasi brutal yang gagal.

Mantan Presiden AS Donald Trump secara konsisten berusaha melindungi pemimpin Saudi dari dampak di tengah protes yang meluas dengan memblokir rilis laporan CIA.

Meski sudah merilis laporan itu, pemerintahan Biden mengatakan hubungan dengan Arab Saudi akan terus berlanjut tanpa gangguan.

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x