PM Pakistan Tuding Presiden Prancis Macron Memprovokasi Islam dengan Kartun Nabi Muhammad

- 26 Oktober 2020, 21:13 WIB
PM Pakistan Imran Khan
PM Pakistan Imran Khan /The New Indian Expres/PTI



PORTAL-MALUKU.COM -- Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menuduh Presiden Prancis, Emmanuel Macron sengaja memprovokasi umat Islam. Khan melontarkan tudingan tersebut setelah melihat sikap Macron--yang akhir-akhir--ini dia anggap kerap membuat pernyataan beranda ancaman hingga mengarah pada sentiman agama.

Sebelumnya, seorang uru sejarah di Paris, Prancis, Samuel Paty, 47 tahun, dibunuh oleh muridnya usai memperlihatkan kartun Nabi Muhammad SAW pada salah satu sesi pelajaran sejarah yang membahas kebebasan berekspresi.

Setelah insiden tersebut, Presiden Macron langsung memberikan penghormatan dan dan manganggap guru yang dibunuh itu sebagai pahlawan. Macron pun menuding Islam adalah ancaman bagi Prancis.

Baca Juga: 9 Stimulus Pemerintah Demi Investasi Migas

Diketahui, pada awal Oktober lalu, Presiden Macron pernah berjanji melawan kelompok "separatisme Islam" yang diangaap telah mengambil kendali di beberapa komunitas Muslim di sekitar Prancis.

Pada pekan lalu, dua perempuan muslim ditusuk berulang kali oleh dua perempuan kulit putih di bawah menara Eiffel, Paris. Insiden ini terjadi beberapa hari setelah kasus pembunuhan seorang guru sejarah Paris.

“Sayangnya, Presiden Macron telah memilih dengan sengaja memprovokasi umat Islam, termasuk warganya sendiri, dengan mendorong menampilkan kartun penghujatan yang menargetkan Islam & Nabi kita, SAW,” kata Khan lewat akun Twitternya seperti dikutip Reuters, Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Ragu Calon Istrimu tak Perawan? Biar tidak Menyesal, Ini Cara Bertanya Sebelum Menikah

Khan berpandangan, Macron bisa saja menunjukkan "sentuhan penyembuhan" untuk menyangkal ruang bagi ekstremis. Tetapi sebaliknya "memilih untuk mendorong islamofobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu Muslim, Supremasi Kulit Putih, atau ideolog Nazi".

Prancis dalam beberapa tahun terakhir telah menyaksikan serangkaian serangan kekerasan oleh militan Islam, termasuk pembunuhan, dan penembakan Charlie Hebdo pada November 2015 di teater Bataclan dan sejumlah situs di sekitar Paris. Insiden tersebut menewaskan 130 orang.

"Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang dan melukai sentimen jutaan muslim di Eropa dan di seluruh dunia," ujar Khan.

Baca Juga: Prediksi MotoGP: Joan Mir Calon Kuat Juara Dunia

Komentar Khan serupa dengan pernyaan Presiden Turki Tayyip Erdogan terhadap Macron, setelah Prancis menarik duta besarnya dari Ankara.

Untuk diketahui, kartun tentang Nabi Muhammad pertama kali diterbitkan pada tahun 2005 oleh surat kabar Denmark Jyllands-Posten. Kartun Sang Nabi itu pun memicu kemarahan, protes hingga kekerasan di Pakistan.

Belakangan, kartun Nabi Muhammad kembali memicu aksi
protes setelah diterbitkan ulang oleh mingguan satire, Prancis Charlie Hebdo.

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x