2. Dugderan di Jawa Tengah
Dugderan pertama kali dilakukan oleh masyarakat Semarang pada tahun 1881 untuk menentukan hari pertama Ramadan. Kini di zaman modern, Dudgeran dipandang sebagai pesta rakyat dengan parade panjang.
Namun, puncak acara ini tetap sama, yaitu ritual untuk menentukan hari pertama puasa Ramadan. Acara ini memiliki maskot khusus yang disebut Warak Ngendog. Warak Ngendok adalah patung kambing berkepala naga.
Patung tersebut dilengkapi dengan beberapa butir telur rebus sebagai simbol bahwa makhluk tersebut sedang bertelur. Ini terkait dengan Dudgeran pertama pada tahun 1881, ketika Semarang mengalami krisis pangan dan telur menjadi barang mewah bagi penduduknya.
3. Balimau di Minangkabau, Sumatera Barat
Balimau adalah tradisi masyarakat Minangkabau yang mandi di air dengan limau atau jeruk nipis. Biasanya tradisi ini diadakan di daerah-daerah tertentu yang terdapat aliran sungai dan tempat pemandian. Makna Balimau adalah menyucikan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan suci Ramadan
4. Nyadran atau Nyekar Bagi Masyarakat Jawa
Nyadran merupakan tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut bulan suci atau menjelang Ramadan. Orang-orang akan mengunjungi makam keluarga dan leluhur mereka beberapa hari sebelum Ramadan tiba.
Mereka akan meletakkan bunga, membersihkan area di sekitar makam dan berdoa. Jangan heran jika makam umat Islam di Indonesia dipadati pengunjung pada hari-hari terakhir Syaban atau bulan sebelum Ramadan dalam penanggalan Islam.
Baca Juga: Coba Peka, 10 Bahasa Tubuh Seseorang Menyukaimu, Termasuk Salah Tingkah