Ratusan Aparat Gabungan Mulai Berburu Pelaku Pembunuhan di Sigi

- 29 November 2020, 12:10 WIB
Personel Brimob Polri melakukan penyisiran pada lokasi yang diduga menjadi lokasi persembunyian saat melakukan pengejaran terhadap terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/11/2020). Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah ters
Personel Brimob Polri melakukan penyisiran pada lokasi yang diduga menjadi lokasi persembunyian saat melakukan pengejaran terhadap terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/11/2020). Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah ters /Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO



PORTALMALUKU.COM -- Ratusan aparat keamanan gabungan TNI-Polri dan Densus 88 mulai memburu pelaku pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat, 27 November.

Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan di Sigi. Empat warga Dusun Lima Tokelemo, Desa Lembatangoa, Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan sadis ini.

Keempat korban antara lain, Yasa, Pini, Naka dan Pedi. Selain pembunuhan keempat warga tersebut, juga terjadi aksi pembakaran 8 unit rumah warga di lokasi kejadian.

Baca Juga: Soal Pembunuhan di Sigi, Gus Mus Minta Aparat Usut Tuntas dan Hukum Tegas Pelaku

Baca Juga: Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur Diduga Dalang Pembunuhan di Sigi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, Sabtu kemarin di Jakarta menjelaskan, pengerahan Satgas Tinombala sudah dilakukan. Bersama kesatuan TNI AD, satgas akan menyisir tempat-tempat yang diduga sebagai tempat persembunyian kelompok Ali Kalora.

"Sudah ada backup seratus orang pasukan Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI. Kita memulai pengejaran kelompok Ali Kalora," kata Awi, dikutip Portalmaluku.com dari Cirebonraya.com dalam artikel berjudul "Perburuan Ali Kalora Dimulai, Aparat Keamanan Kerahkan Satgas Tinombala."


Disisi lain, sejumlah pihak mengutuk keras aksi pembantaian terhadap satu keluarga yang menurut penyelidikan pihak kepolisian dilakukan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora.

GP Anshor, Komnas HAM bahkan MUI serta sejumlah elemen mendesak aparat keamanan segera mengusut dan menangkap para pelaku.

"Ini tindakan keji dan biadab. Tidak berperikemanusiaan. Kita mengutuk keras dan mendesak aparat keamanan segera bertindak," tutur Ketua GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas.

Seperti diketahui, empat warga yang merupakan satu keluarga yang dibantai secara sadis oleh kelompok Ali Kalora.

Tidak cukup membantai empat orang, para pelaku juga melakukan pembakaran rumah-rumah dan gereja di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Hasil Seria A Italia : Tanpa Ronaldo, Juventus Bukan Lawan Sulit Bagi Benevento

Baca Juga: Hasil Tes Swab Rizieq Shihab Dirahasiakan, Dirut RS UMMI Bogor Dilaporkan ke Polisi

Puluhan warga lain yang ketakutan melatikan diri dari kampung, berusaha menjauhi lokasi pembantaian.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Jumat siang, 27 November 2020, sekitar pukul 10.00 WITA. Menimpa satu keluarga, pasangan suami istri, putri pasangan tersebut dan suaminya.

Setelah melalui penyelidikan, kepolisian pria yang pelaku pembantaian adalah kelompok teorris MIT pimpinan Ali Kalora. Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan, kelompok pembantai membawa senjata dengan ciri-ciri mengarah pada kelompok MIT.

"Dari penyelidikan dan penuturan terdiri dari pelaku kelompok sipil selama ini dikenal sebagai MIT pimpinan Ali Kalora," kata Kapolda Sulteng.

Kapolda menjelaskan, kelompok Ali Kalora memang bertujuan menebar teror dan ketakutan pada masyarakat.

Sasaran mereka juga acak, bisa siapa saja. Tergantung dari apa yang menjadi target mereka. "Tujuannya menebar teror ke masyarakat," tutur Kapolda. ***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Cirebon Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x