Network
PORTALMALUKU.COM — Asisten pribadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej, Yogi Arie Rukmana, mengatakan bahwa ia akan bersikap kooperatif jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal dugaan gratifikasi yang dilaporkan Indonesia Police Watch (IPW).
“Harus (kooperatif) dong. Saya sebagai warga negara yang baik, saya kooperatif jika memang itu ada panggilan. (Jika) KPK memanggil saya, saya akan datang,” kata Yogi di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu dinihari, 15 Maret 2023.
Saat dicecar ihwal bukti transfer aliran duit dugaan gratifikasi sebesar Rp 7 miliar, Yogi mempersilakan Ketua IPW) Sugeng Teguh Santoso untuk melakukan pembuktian dalam proses hukum.
“Nanti biar proses hukum yang menjawab semuanya, siapa yang benar, siapa yang salah,” kata Yogi Arie.
Baca Juga: Top 5 Mall Terbesar di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui
Menurut dia, apa yang dituding Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso (STS) kepadanya merupakan hal yang tidak benar.
“Hampir semua yang dinyatakan oleh Pak STS, tuduhannya terhadap saya tidak benar semuanya,” ujar dia.
Diketahui bahwa Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan seorang wakil menteri berinsial EOSH ke Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan gratifikasi Rp7 miliar.
"Jadi ini terkait adanya aliran dana sekitar Rp7 miliar yang diterima melalui dua orang yang diakui oleh EOSH sebagai asisten pribadinya, diterima melalui asprinya.
Dalam kaitan dugaan saya adalah jabatan walaupun peristiwa tersebut terkait dengan permintaan bantuan seorang warga negara kepada Wamen EOSH," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso Selasa kemarin.***
