PORTALMALUKU.COM -- Berikut puisi-puisi terbaik milik mendiang Sapardi Djoko Damono, mulai dari Hujan Bulan Juni hingga Kenangan.
Sapardi Djoko Damono, merupakan salah satu penyair romantis Indonesia yang terpopuler. Puisi-puisinya sangat romantis dan menyentuh.
Penyair legendaris Indonesia tersebut, menghembus napas terakhirnya pada 19 Juli 2020 lalu di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Detik-detik Pertemuan Saipul Jamil dan Lesti Kejora: Sekarang Audisinya Rumah Tangga
Berikut kumpulan puisi dari mendiang Sapardi Djoko Damono yang dirangkum portalmaluku.com dari berbagai sumber.
1. Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.
2. Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
3. Hatiku Selembar Daun
Hatiku selembar daun
melayang jatuh di rumput;
Nanti dulu,
biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi
sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir 6 September 2021: Cancer, Leo dan Virgo, Pekerjaan Berisiko Tinggi
4. Kuhentikan Hujan
Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan
Ada yang berdenyut dalam diriku
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan
Dan cahaya matahari
Tak bisa ku tolak
Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga
Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri Tembus 3 Besar Rating TV Minggu 5 September 2021, Ikatan Cinta Kalah?
5. Dalam Diriku
Dalam diriku mengalir sungai panjang
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah
Aku menangis sepuas-puasnya.
6. Kenangan
Ia meletakkan kenangannya
dengan sangat hati-hati
di laci meja dan menguncinya
memasukkan anak kunci ke saku celana
sebelum berangkat ke sebuah kota
yang sudah sangat lama hapus
dari peta yang pernah digambarnya
pada suatu musim layang-layang
Baca Juga: Bikin Baper! Inilah Lirik Lagu Savior Lee Hi feat B.I Lengkap dengan Terjemahan Indonesia
Tak didengarnya lagi
suara air mulai mendidih
di laci yang rapat terkunci.
Ia telah meletakkan hidupnya
di antara tanda petik
Itulah 6 puisi milik mendiang Sapardi Djoko Damono yang dapat dikenang. Selamat menikmati.***