Ragu Calon Istrimu tak Perawan? Biar tidak Menyesal, Ini Cara Bertanya Sebelum Menikah

- 26 Oktober 2020, 18:16 WIB
Ilustrai pernikahan
Ilustrai pernikahan /Takmeomeo/Pixabay.com

PORTALMALUKU.COM -- CALON istri yang perawan sering kali menjadi incaran suami. Padahal, bertanya tentang status keperawanan pasangan sesudah menikah itu sebenarnya terlambat. Lalu?

Nah, untuk menghindari penyesalan yang berujung pada ketidakharmonisan keluarga kecil nanti, kamu bisa bertanya sebelum menikah, loh, Om-Om.

Tapi, perlu diingat bahwa pernikahan bukan cuma soal melegalkan hubungan seksual. Namun, ada faktor lain yang lebih penting untuk mencapai keharmonisan keluarga. Namanya kenyamanan lahir batin dengan pasangan.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Dunia Hari Ini: AS Terbanyak, Indonesia-Filipina Penyumbang Kasus Terbanyak di ASEAN

Untuk itu, kamu harus paham bagaimana etika untuk menanyakan kondisi calon istri sebelum melangkah lebih jauh ke pelaminan. Apa saja itu?

Pendekatan Tanpa Harus Menyinggung

Komunikasi adalah hal penting sebelum menikah. Ini sangat membantu meneken angka angka kecewa dan frustasi. Jadi, sebaiknya lakukanlah pendekatan yang baik tanpa menyinggung perasaan calon istri. 

Kepercayaan dan kejujuran adalah kunci dari sebuah komitmen pernikahan. Pertanyaan jangan dilakukan terlalu lugas.

Kamu bisa memulai pertanyaan intimu itu dengan lebih dulu ajak calon pengantinmu diskusi. Bisa bahas nilai-nilai moral diyakini pasangan tentang status keperawanan perempuan. 

Baca Juga: Jelang AC Milan vs AS Roma : Ibrahimovic Jadi Perhatian

Untuk ke situ, Anda ajak ke sesi bahasan perihal norma tentang status keperawanan yang diyakini masyarakat secara umum. Nah, baru setelah itu menanyakan tentang pola pergaulan calon pasangan.

Setelah "diskusi berat" itu, Anda akan mengetahui apakah calon pasangan akan tersinggung atau bersedia terbuka tentang keperawanannya. 

Ingat, jaga pola komunikasi. Hindari pertanyaan interogatif. Pakai pertanyaan-pertanyaan yang komunikatif. Dan yang amat penting adalah, ciptakan suasana yang nyaman dengan pasangan sebelum berdialog.

Jangan Sok Menghakimi, tapi Mulailah Jujur dari Diri Sendiri 

Kejujuran adalah kunci, kamu bisa memulai dengan jujur padanya tentang keadaanmu sendiri. Jangan sampai ketika kamu ditanya balik tentang keperjakaan lalu tidak bersedia menjawab, tapi tetap berharap calon pasangan terbuka tentang keperawanannya.

Baca Juga: Jokowi: Strategi Komunikasi Publik Soal Covid-19 Sangat Penting

Jangan Terlalu Percaya Mitos

Jika Anda sudah menikah, namun masih susah menanyakan pertanyaan itu pasangan, kamu perlu tahu mitos keliru tentang keperawanan. 

Begini, banyak yang menganggap perawan atau tidaknya istri dilihat dari ada tidaknya noda darah pada hubungan malam pertama. Atau dengan melihat cara berjalan pasangan untuk menebak keperawanannya.

Faktanya, keperawanan bukan suatu tanda bahwa seseorang sudah melakukan hubungan seksual. Noda darah itu dipercaya sebagai selaput darah yang pecah. 

Baca Juga: 12 Duta Besar Baru Dilantik, Ini Identitasnya

Padahal, selaput dara wanita berbeda-beda. Ada yang lemah, ada juga yang kuat. Sehingga cara melihat perawan dan tidaknya tak bisa Anda pakai untuk melihat tanda itu.

Mengapa? Karena dalam berbagai literature menyebutkan, darah yang muncul karena pecahnya selaput dara tidak selalu di dasari karena hubungan seksual pertama kali.

Penyeb pecahnya selaput darah itu bisa beragam sebah. Contohnya, jatuh dari kuda, naik sepeda dan sejumlah aktivitas ekstrem lainnya. 

Baca Juga: Main 38 Menit, Pujian Solskjaer Pada Cavani Setinggi Langit

Bahkan, ada perempuan, bahkan sudah berkali-kali berhubungan seks, selaput daranya tidak sobek, utuh. Jadi, rubah cara pandangmu: seks dengan wanita perawan tak melulu dilihat dari darah yang keluar.

Dan yang terakhir adalah...

Pahami Makna Pernikahanmu

Untuk memulainya, Anda harus kembali ke tujuan pernikahan: membentuk sebuah keluarga yang harmonis. Tugas utama kepala keluarga adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial pasanganmu. Apalagi kalau sudah punya anak, pastkkan Anda harus menjadi "madradah" pertama buat mereka.

Jadi perihal selera dan keperawan hanyalah salah satu tolak ukur, yang bernilai kecil--bagi siapa yang setuju--dibanding kesiapan pasangan sebagai calon istri dan ibu yang baik.

Bertanyah kepada dirimu sendiri:

Apa motivasimu bertanya tentang status keperawanan calon istrimu? 

Mengapa hal ini penting? 

Mengapa saya ingin tahu keperawanan pasangan saya? 

Apa karena saya takut tertular penyakit kelamin? 

Apakah perlu perawatan lebih lanjut? 

Siapkah kamu menerima segala kemungkinan baik atau buruk yang terjadi? 

Ingat, pertimbangkan kembali jawaban perawan dan tidak oleh calon istrimu sebelum kamu bertanya. ***

 

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Siap Nikah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah