Pulau Seribu: Antara Wisata dan Sejarah

- 11 Januari 2021, 17:04 WIB
Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta
Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta /Dok. Pulau Seribu Traveling

PORTALMALUKU.COM -- Berlibur telah menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan. Selain sebagai rutinitas yang ceria, ternyata manfaat liburan sangat berdampak pada kesehatan. Tubuh kita butuh rutinitas rileks untuk menjaga kesimbangnya. Hidup tak melulu diisi dengan aktivitas yang kompleks. Hal ini berguna untuk menekan peluang stres hingga depresi yang tiap saat bisa hadir--kepada siapa saja.

Ketika kita siap untuk berlibur dan menyenangkan diri di luar, tugas selanjutnya adalah memilih tempat wisata yang tepat sesuai selera: mulai dari wisata bahari, wisata alam, wisata sejarah, budaya, hingga kulinernya. Ini untuk memberi visul tiap momen liburanmu supaya tetap enak dan menyenangkan.

Salah satu tempat wisata di Indonesia yang tak kalah populer adalah Kepulauan Seribu. Tempat ini, kalau tak disebut "wajib", berarti layak masuk dalam daftar lokasi agenda wisata. Kepulauan ini juga memiliki sejumlah daya tarik di antaranya Pulau Bidadari, Kelor, Onrust, dan Pulau Cipir.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Ternyata Ini 6 Tanaman Hias Populer yang Beracun untuk Kucing

Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahi Kepulauan Seribu seperti dirangkum dari PMJ News, Senin, 11 Januari 2021.

Selain menawarkan wisata udara, di Kepulauan Seribu para pengunjung pun bisa melakukan island hopping heritage atau berwisata sejarah. Pulau Kelor, Pulau Onrust, dan Pulau Cipir pun memiliki keterkaitan kuat dengan Pulau Bidadari.

Jauh hari sebelum jadi resor wisata, keempat pulau itu memiliki sejarah panjang. Pada zaman penjajahan Belanda, Bidadari, Kelor, Onryst, dan Cipir berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyimpanan rempah-rempah sebelum dikirim ke Belanda.

Destinasi pertama adalah Pulau Kelor, yang diibaratkan berukuran daun kelor. Memiliki luas tak sampai 1 hektar, pulau ini menyimpan catatan sejarah berupa galangan kapal yang dibangun Belanda dan Benteng Martelo yang dibangun VOC untuk di abad 17.

Baca Juga: Cek Lokasi Wisata Bukit Satu Pohon

Benteng diduga terdiri dari dua lantai, dengan ketinggian 9 meter, sekaligus yang kokoh dari empat benteng di Pulau Seribu . Saat ini, kondisi sudah tak sempurna karena runtuh beberapa kali dan abrasi.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x