Network
PORTALMALUKU.COM — Hasil penelitian menyebut batu gamping di Bukit Langara, Kecamatan Loksono, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, berasal dari fosil binatang laut yang membeku.
Menutrut Kepala Bidang Air Tanah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selatan, Ali Mustofa, batu kapur tersebut merupakan jenis batu gamping yang tercipta sekitar 180 juta tahun.
"Batu kapur tersebut merupakan yang tertua di wilayah ini," kata Ali Jumat kemarin, dinukil dari Antara.
Menurut dia, batu di Bukit Langara ada sejak zaman kapur, awalnya hanyalah batuan yang terbentuk di laut, hasil pengendapan hewan laut jenis orbitulina.
Baca Juga: DAFTAR LENGKAP Negara Pemenang Piala Dunia Sejak Tahun 1930 hingga 2018 di Rusia
Batu ini sudah terbentuk sejak lempeng benua Australia yang bergerak dan menumbuk lempeng Sunda Land yang sekarang berada di lingkungan bersama dengan ofiolit Meratus.
Ali mengungkapkan, Batu Bukit Langara beda dibandingkan batu gamping di daerah lain, seperti batu gamping di daerah Bajuin, Kabupaten Tanah Laut.
Batu Langara dari hasil penelitian geologi justru adalah binatang kerang yang membatu.
"Batuan ini sama persis seperti batu gamping yang ada di Australia, rupanya saat jutaan tahun lalu, batu Australia ini migrasi atau terpental ke Gunung Langara ini," ucapnya.
Ali mengatakan batu seperti itu tak mungkin hasil pembekuan kawasan sungai atau kawasan danau. Dia yakin asalnya pasti dari laut dalam karena berupa kerang.
Baca Juga: Arkeolog: Gambar Cadas Perahu di Pulau Kaimear dan Kisar, Maluku, Ungkap Migrasi Manusia Purba
Batu Langara termasuk batu unik dan menarik bagi para peneliti, untuk mengetahui asal muasal bumi sejak ratusan juta tahun yang lalu.
Sekarang Bukit Langara yang ada di desa Lumpangi, Loksado ini sudah menjadi tujuan wisata petualangan terutama oleh kawula muda yang suka mendaki gunung dan berswafoto di puncak bukit.***
