Network
PORTALMALUKU.COM -- Usai beredarnya kabar makam Upin dan Ipin yang viral di media sosial, rumah produksi animasi asal negeri jiran tersebut akhirnya diberikan klarifikasi.
Melalui akun Twitternya, rumah produksi animasi Upin dan Ipin, Les Copaque Production, dengan tegas membantah isu yang beredar di dunia maya tersebut.
Dalam keterangannya yang dikutip Portal-Maluku.com dari akun Twitter @lescopaque, Selasa, 18 januari 2022, rumah produksi menjelaskan bahwa cerita Upin dan Ipin Kisah Nyata yang terinspirasi dari kisah siapapun yang masih hidup atau yang sudah tiada.
“Semua cerita Upin & Ipin adalah rekaan semata-mata dan ditulis sepenuhnya oleh Les' Copaque Production. Ia tidak diambil atau diinpirasi dari kisah sesiapa yang masih hidup mahupun yang telah tiada,” tulis Les Copaque Production di akun Twitternya, Senin, 17 Januari 2022.
Tetapi kisah kedua anak kembar yatim piatu itu merupakan ide dari Hajah Ainon yang merupakan pengisi suara Opah Upin dan Ipin.
Baca Juga: UPDATE, Polisi Ungkap Hasil Analisis Video Syur 61 Detik yang Diduga Mirip Nagita Slavina
"Ide asal cerita Upin & Ipin adalah dari Hajah Ainon yang juga pelakon suara Opah. Setiap cerita yang ditulis bukan sahaja mudah difahami tetapi juga sarat dengan mesej yang bermanfaat," lanjut rumah produksi berikan klarifikasi.
Tak hanya itu, rumah produksi juga mengungkapkan bahwa Haji Burhanudin sebagai pengisi suara Tok Dalang juga menyumbangkan banyak ide seputar kampung halamannya semasa kecil untuk dijadikan latar film Upin Ipin yang kita ketahui kampung Durian Runtuh.
"Haji Burhanuddin, Pengarah Les' Copaque Production pula adalah pelakon suara Tok Dalang. Beliau juga turut berkongsi pengalaman beliau dibesarkan di kampung di dalam siri Upin & Ipin."
Lebih lanjut untuk topik pembahasan teori tentang kartun ini yang bikin heboh di media sosial, Les Copaque pun menjelaskan alasan tidak adanya karakter orang tua Upin atau Ipin.
“Kenapa Upin dan Ipin tiada ibu dan ayah? Ketika Upin & Ipin Musim 1 di TV9, ia merupakan projek sampingan saja. Oleh kerana kesuntukan masa dan kekurangan tenaga kerja, tiada watak baru yang dihasilkan dan LCP memilih untuk menjadikan Upin dan Ipin anak yatim piatu.”
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, singkatnya animasi Upin dan Ipin ini awalnya hanyalah sebuah projek sampingan yang menambahkan saluran TV9.
Lantas karena diburu waktu tenggat waktu dan kekurangan tenaga kerja, akhirnya Les Copaque sebagai rumah produksi pun memilih untuk menjadikan Upin dan Ipin sebagai anak yatim piatu.
Hal tersebut dilakukan Les Copaque karena takut tidak dapat membuat karakter baru disela-sela tenggat waktu yang dikejar.
Baca Juga: Dirjen Dukcapil Ingatkan Bahaya dan Ancaman Pakai Pidana soal Foto Selfie-KTP yang Dijual Lewat NFT
Selain itu, rumah produksi Les Copaque juga menjelaskan terkait Upin dan Ipin yang botak, karena jika membuat rambut untuk keduanya, hal tersebut dapat memakan waktu.
Lantas di ujung thread, entah aji mumpung atau memang strategi marketing, rumah produksi animasi Upin dan Ipin ini pun menjelaskan bahwa sejarah dan kisah lebih lengkap terkait perkembangan animasi yang dimaksud bisa didapatkan dengan membeli buku perjalanan Les Copaque sejak berdiri hingga sekarang pada bulan Maret mendatang.
"Kalau tahu kisah dan sejarah tentang penubuhan Les' Copaque Production boleh dapatkan buku yang ditulis sendiri oleh Tn Haji Burhanuddin yang akan berada di pasaran pada bulan Mac nanti." ***
