Baca Juga: Jelang AC Milan vs AS Roma : Ibrahimovic Jadi Perhatian
Untuk ke situ, Anda ajak ke sesi bahasan perihal norma tentang status keperawanan yang diyakini masyarakat secara umum. Nah, baru setelah itu menanyakan tentang pola pergaulan calon pasangan.
Setelah "diskusi berat" itu, Anda akan mengetahui apakah calon pasangan akan tersinggung atau bersedia terbuka tentang keperawanannya.
Ingat, jaga pola komunikasi. Hindari pertanyaan interogatif. Pakai pertanyaan-pertanyaan yang komunikatif. Dan yang amat penting adalah, ciptakan suasana yang nyaman dengan pasangan sebelum berdialog.
Jangan Sok Menghakimi, tapi Mulailah Jujur dari Diri Sendiri
Kejujuran adalah kunci, kamu bisa memulai dengan jujur padanya tentang keadaanmu sendiri. Jangan sampai ketika kamu ditanya balik tentang keperjakaan lalu tidak bersedia menjawab, tapi tetap berharap calon pasangan terbuka tentang keperawanannya.
Baca Juga: Jokowi: Strategi Komunikasi Publik Soal Covid-19 Sangat Penting
Jangan Terlalu Percaya Mitos
Jika Anda sudah menikah, namun masih susah menanyakan pertanyaan itu pasangan, kamu perlu tahu mitos keliru tentang keperawanan.
Begini, banyak yang menganggap perawan atau tidaknya istri dilihat dari ada tidaknya noda darah pada hubungan malam pertama. Atau dengan melihat cara berjalan pasangan untuk menebak keperawanannya.