Network
PORTALMALUKU.COM -- Pesan berantai yang disebar melalui aplikasi WhatsApp kian marak terjadi. Yang patut diwaspadai, bisa jadi pesan berantai tersebut adalah kabar hoax.
Dengan semakin banyaknya pengguna media sosial maka tak heran jika jumlah kabar hoax di Indonesia juga mengalami kenaikan.
Apalagi internet dan media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang dapat diakses semua kalangan. Kementerian Komunikasi dan Informasi mencatat jumlah pengguna media sosial di Indonesia telah mencapai sekitar 132,7 juta orang.
Baca Juga: Menpora Puji Prokes PON Papua, Atlet dan Offisial Malah Terpapar Covid-19
Maka, lewat internet dan juga media sosial bisa menjadi saluran komunikasi yang paling banyak dimanfaatkan untuk menyebar informasi palsu atau hoax.
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) tahun 2020, setidaknya 30 sampai hampir 60 persen orang Indonesia terpapar hoax saat mengakses dan berkomunikasi melalui dunia maya.
Sementara hanya 21 sampai 36 persen saja yang mampu mengenali hoax. Kebanyakan hoax yang ditemukan terkait isu politik, kesehatan dan agama.
Untuk itulah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) meluncurkan chatbot di aplikasi WhatsApp untuk memverifikasi kebenaran sebuah informasi.
Chatbot ini pun diketahui menyematkan banyak fitur agar lebih mudah digunakan oleh pengguna. Bahkan, diketahui ada lebih dari 6.000 database yang tersimpan dalam chatbot tersebut.
