Mengapa Air Laut Rasanya Asin? Ini 4 Jawaban Ilmihanya

- 21 November 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi laut pantai selatan. Buya Yahya ungkap penguasa laut pantai selatan yang sebenarnya, ternyata bukan Nyi Roro Kidul.
Ilustrasi laut pantai selatan. Buya Yahya ungkap penguasa laut pantai selatan yang sebenarnya, ternyata bukan Nyi Roro Kidul. /Pixabay/4311868

PORTALMALUKU.COM -- Mengapa air laut rasanya asin? Pertanyaan ilmiah soal kenapa air laut terasa asin hingga kini selalu menjadi proyek ilmiah para ilmuan.

Sudah banyak observasi dilakukan tentang rasa air laut, namun kerap melahirkan beragam jawaban. Klaim seperti air laut asin akibat 'urine ikan' juga lemah secara pembuktian ilmiah.

Tak hanya versi ilmiah dalam mendudukan penyebab air laut asin. Ada juga banyak cerita motos yang berkembang di masyarakat. Cerita seakan mengambil perannya 'mewakili' ilmuan menjeleskan penyebab rasa asin pada air laut.

Konon, menurut mitos itu, pernah ada kapal layar besar tenggelam di laut dengan mengangkut berton-ton garam. Alhasil, garam itu pun menyebar ke seluruh permukaan laut di bumi. Seketika laut menjadi asin.

Cerita rakyat di atas hanyalah mitos penghibur masa kecil setia anak. Dan ketika 'bunga tidur' itu sampai ke kuping, kita kerap mendengar penuh takzim, percaya, lantas tertidur pulas.

Baca Juga: PB IDI Panggil dr. Lois Owien Jelaskan Statemen Kontroversialnya 'Covid-19 Bukan Virus' Secara Ilmiah

Nah, agar Anda jangan terkelabui dengan cerita mitos di atas, berikut 4 jawaban ilmiah penyebab air laut terasa asin, dirangkum Portal-Maluku.com dari berbagai sumber:

1. Akibat Vulkanisme

Aktivitas vulkanisme yang terjadi di bawah laut dan letusan gunung berapi yang berada di bawah air juga dapat menjadi penyebab mengapa air laut asin. 

Yah, dalam prosesnya, air laut yang bereaksi dengan batu panas akan melarutkan beberapa garam mineral. 

Beberapa garam yang terlarut bereaksi dengan batu yang panas dan terpisah dari udara. Hal ini membuat air laut dapat menghasilkan kandungan asin garam.

2. Mengandung mineral

Bersumber dari National History Museum, air laut asin karena mengandung banyak mineral. Mineral ini didapat dari bebatuan yang ada di daratan. Bagaimana mineral tersebut bisa sampai di laut?

Karbon dioksida di udara menyatu dengan air hujan. Campuran ini membuat air hujan menjadi sedikit asam.

Baca Juga: Sering Merasa Dimanfaatkan? Inilah 5 Alasan Kenapa Kamu Tidak Dihargai Orang Lain

Air hujan yang asam ini kemudian memecah mineral dan ion pada bebatuan. 

Mineral dan ion kemudian terbawa oleh air sungai menuju ke laut. Karena sudah berlangsung sangat lama, mineral dan ion terus menumpuk.

Kandungan zat tersebut kemudian yang menyebabkan air laut asin.

3. Cairan Hidrotermal

Sumber lain yang menyebabkan air laut asin adalah cairan hidrotermal. Melansir dari laman Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) menyebut, cairan ini berasal dari ventilasi di dasar laut. 

Air laut yang dipanaskan merembes ke retakan di dasar laut. Air tersebut kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi.

Panas tersebut memunculkan beberapa reaksi kimia.  Air akan melepaskan oksigen, magnesium, sulfat dan beberapa zat besi.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Beberapa Wanita Benci Hubungan Romantis

Reaksi ini kemudian menambah kandungan garam pada air laut.  Klorida dan sodium merupakan ion yang paling banyak ditemukan di air laut.

Hampir 85% kandungan air laut berupa sodium dan klorida. 10% air laut mengandung magnesium dan asam sulfat sedangkan sisanya adalah ion lainnya. 

4. Akibat Salinitas

Salinitas bervariasi dengan suhu, penguapan, dan presipitasi. Rata-rata salinitas (Tingkat kandungan garam air laut) sekitar 35 bagian per seribu. Sekitar 3,5 persen dari berat air laut berasal dari garam terlarut.

Umumnya salinitas yang rendah berada di khatulistiwa dan di kutub. Sedangkan salinitas tinggi berada di pertengahan garis lintang.

Akibat dari salinitas, badan air yang yang terisolasi dapat menjadi sangat asin atau hipersalin melalui penguapan. Contoh kecilnya Laut Mati.

Kandungan garam di Laut Mati yang tinggi meningkatkan kepadatan air. Itu sebabnya orang lebih mudah mengapung di Laut Mati daripada di lautan yang lain. ***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah