3. Cairan Hidrotermal
Sumber lain yang menyebabkan air laut asin adalah cairan hidrotermal. Melansir dari laman Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) menyebut, cairan ini berasal dari ventilasi di dasar laut.
Air laut yang dipanaskan merembes ke retakan di dasar laut. Air tersebut kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi.
Panas tersebut memunculkan beberapa reaksi kimia. Air akan melepaskan oksigen, magnesium, sulfat dan beberapa zat besi.
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Beberapa Wanita Benci Hubungan Romantis
Reaksi ini kemudian menambah kandungan garam pada air laut. Klorida dan sodium merupakan ion yang paling banyak ditemukan di air laut.
Hampir 85% kandungan air laut berupa sodium dan klorida. 10% air laut mengandung magnesium dan asam sulfat sedangkan sisanya adalah ion lainnya.
4. Akibat Salinitas
Salinitas bervariasi dengan suhu, penguapan, dan presipitasi. Rata-rata salinitas (Tingkat kandungan garam air laut) sekitar 35 bagian per seribu. Sekitar 3,5 persen dari berat air laut berasal dari garam terlarut.
Umumnya salinitas yang rendah berada di khatulistiwa dan di kutub. Sedangkan salinitas tinggi berada di pertengahan garis lintang.