PortalMaluku.com - Memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan penting yang akan menentukan masa depan seseorang. Yuk, simak beberapa jurusan yang dianggap paling sulit di Indonesia.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti minat, bakat, cita-cita, prospek kerja, dan tentu saja kesulitan jurusan itu sendiri. Beberapa jurusan dianggap lebih sulit daripada jurusan lain, baik dalam hal persyaratan masuk, beban belajar, maupun lama studi.
Beberapa jurusan yang kerap mendapatkan ‘cap’ sebagai jurusan tersulit antara lain Jurusan Kedokteran, Jurusan Teknik Informatika, Jurusan Arsitektur, Jurusan Statistika, dan Jurusan Akuntansi.
Berikut penjelasan singkat mengapa lima jurusan tersebut dianggap sebagai jurusan tersulit di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber.
5 Jurusan Tersulit di Indonesia
Jurusan Kedokteran
Jurusan ini menjadi top jurusan kuliah yang sulit di Indonesia. Tidak hanya sulit masuknya, tetapi juga sulit keluarnya. Mahasiswa kedokteran harus mempelajari berbagai ilmu dasar dan klinis yang berkaitan dengan kesehatan manusia, seperti Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Bedah, Penyakit Dalam, Anestesiologi, Radiologi, dan lainnya.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mematikan dan Memulai Ulang HP Samsung, Termasuk Galaxy S23
Selain itu, mahasiswa kedokteran juga harus menjalani masa koasistensi (internship) selama setahun atau lebih di rumah sakit atau puskesmas. Lulusan kedokteran juga harus mengikuti ujian kompetensi dokter nasional (UKMPPD) sebelum bisa mendapatkan izin praktik. Jurusan kedokteran membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dari para mahasiswanya.
Farmasi
Jurusan ini juga termasuk jurusan kuliah tersulit di Indonesia. Jurusan farmasi mempelajari tentang obat-obatan, mulai dari sintesis, analisis, formulasi, hingga penggunaannya.
Mahasiswa farmasi harus menguasai berbagai ilmu dasar seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, hingga Anatomi dan Fisiologi.
Selain itu, mahasiswa farmasi juga harus mempelajari ilmu-ilmu terapan seperti Farmakologi, Farmakokinetika, Farmasetika, Farmakognosi, Biokimia, Mikrobiologi, hingga Kesehatan Masyarakat.