Apa Pertanyaan Terbesar tentang Alam Semesta?

- 31 Oktober 2023, 02:02 WIB
Ilustrasi: Apa pertanyaan terbesar tentang alam semesta yang coba dijawab oleh para ilmuwan?
Ilustrasi: Apa pertanyaan terbesar tentang alam semesta yang coba dijawab oleh para ilmuwan? /Snapwire/Pexels

PortalMaluku.com - Alam semesta adalah tempat yang luas dan misterius, penuh keajaiban serta penuh misteri. Para ilmuwan telah menjelajahi ruang kosmos selama berabad-abad untuk menyingkap berbagai rahasia di alam semesta.

Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab yang menantang pemahaman kita tentang arti sebuah realitas. Lantas, apa saja pertanyaan terbesar tentang alam semesta? Yuk, simak ulasannya.

4 Pertanyaan Terbesar tentang Alam Semesta

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa pertanyaan terbesar tentang alam semesta yang coba dijawab oleh para ilmuwan.

1. Apa itu materi gelap dan energi gelap?

Salah satu misteri alam semesta yang paling membingungkan adalah sifat materi gelap dan energi gelap. Ini adalah zat tak terlihat yang menyusun sebagian besar massa dan energi alam semesta, namun kita tidak tahu apa itu atau bagaimana cara kerjanya.

  • Materi gelap

    Materi gelap adalah jenis materi yang tidak berinteraksi dengan cahaya atau bentuk radiasi elektromagnetik lainnya, namun memberikan tarikan gravitasi pada materi tampak.
  • Energi gelap

    Energi gelap adalah kekuatan misterius yang menyebabkan perluasan alam semesta semakin cepat, mengatasi gravitasi semua materi.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Pluto Bukan Lagi Planet

Para ilmuwan memperkirakan bahwa materi gelap menyumbang sekitar 27% energi massa alam semesta, sementara energi gelap menyumbang sekitar 68%. Sisanya, hanya sekitar 5%, merupakan materi biasa yang dapat kita lihat dan sentuh.

Para ilmuwan telah mengajukan berbagai teori dan eksperimen untuk mencoba mendeteksi dan memahami materi gelap dan energi gelap, namun sejauh ini belum ada yang meyakinkan.

Beberapa kandidat materi gelap mungkin adalah partikel eksotik seperti axion, neutrino, atau partikel masif yang berinteraksi lemah (WIMPs). Beberapa penjelasan yang mungkin mengenai energi gelap adalah konstanta kosmologis, suatu bentuk energi yang melekat pada ruang itu sendiri, atau modifikasi gravitasi dalam skala besar.

2. Bagaimana kehidupan dimulai dan apakah kita sendirian?

Pertanyaan besar lainnya yang membuat para ilmuwan dan orang awam terpesona adalah asal usul dan sebaran kehidupan di alam semesta. Bagaimana kehidupan muncul dari benda mati di Bumi, dan mungkinkah hal ini terjadi di tempat lain?

Apakah ada planet atau bulan lain yang menampung kehidupan, baik di tata surya kita atau di luarnya? Dan jika ada, bentuk kehidupan apa yang mereka miliki, dan apa bedanya dengan kita?

Para ilmuwan telah mencari petunjuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini selama beberapa dekade, menggunakan berbagai metode dan alat.

Beberapa di antaranya adalah mempelajari kondisi kimia dan fisik yang dapat menyebabkan terbentuknya molekul dan sel organik di Bumi, menganalisis meteorit dan komet yang mungkin membawa bahan organik dari luar angkasa,

Mengirimkan wahana penjelajah untuk menyelidiki potensi zona layak huni di Mars dan benda langit lainnya, hingga memindai langit untuk mencari sinyal atau tanda-tanda kecerdasan luar angkasa.

Sejauh ini, mamang, belum ada bukti pasti adanya kehidupan di luar Bumi. Meski begitu, ada sejumlah kemungkinan menarik yang ditemukan para ilmuan. Misalnya, soal penemuan ribuan exoplanet, planet yang mengorbit bintang lain, beberapa di antaranya mungkin berada di zona layak huni yang mungkin terdapat air dalam bentuk cair.

Para ilmuan juga telah mendeteksi molekul organik dan uap air di atmosfer beberapa planet ekstrasurya, serta di beberapa bulan di tata surya kita, seperti Europa dan Enceladus.

Selain itu ada temuan lain yang dicapai, yaitu mengidentifikasi beberapa tanda biologis, indikator aktivitas biologis, seperti oksigen, metana, dan klorofil, yang dapat membantu mendeteksi kehidupan di dunia lain.

Baca Juga: Ternyata Ini 4 Penyebab Air Laut Asin Menurut Studi Ilmiah

3. Bagaimana nasib alam semesta?

Pertanyaan terakhir yang akan kita bahas mungkin adalah pertanyaan yang paling mendalam dan eksistensial: apa tujuan akhir alam semesta? Bagaimana ini akan berakhir, dan apa yang akan terjadi setelahnya?

Apakah ia akan terus berkembang selamanya, atau pada akhirnya akan runtuh menjadi sebuah singularitas? Akankah ia mengalami transisi fase atau fluktuasi kuantum yang akan mengubah sifat fundamentalnya? Akankah ia terulang kembali dalam siklus abadi atau melahirkan alam semesta baru di multiverse?

Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya bersifat filosofis, tetapi juga ilmiah, karena bergantung pada hukum fisika dan parameter yang mengatur alam semesta.

Namun, hal ini juga sangat sulit untuk dijawab secara empiris, karena memerlukan ekstrapolasi jauh melampaui pengamatan dan pengukuran kita saat ini.

Beberapa kemungkinan skenario yang diajukan para ilmuwan didasarkan pada model kosmologi dan fisika yang berbeda, seperti:

  • The Big Crunch

    Skenario ini mengasumsikan bahwa alam semesta pada akhirnya akan berhenti mengembang dan mulai berkontraksi karena gravitasinya sendiri, hingga mencapai titik dengan kepadatan dan suhu tak terhingga, mirip dengan keadaan awal Big Bang.
  • The Big Rip

    Skenario ini mengasumsikan bahwa alam semesta akan terus mengembang dengan laju yang semakin cepat akibat energi gelap, hingga mencapai titik di mana semua materi dan energi akan terkoyak akibat ekspansi tersebut.
  • Pembekuan Besar

    Skenario ini mengasumsikan bahwa alam semesta akan terus mengembang dengan kecepatan konstan atau melambat, hingga mencapai keadaan entropi maksimum dan suhu minimum, yang mana semua proses dan struktur akan lenyap.
  • The Big Bounce

    Skenario ini mengasumsikan bahwa alam semesta akan mengalami proses siklus ekspansi dan kontraksi, di mana setiap siklus berakhir dengan Big Crunch yang diikuti oleh Big Bang.

4. Multiverse

Skenario ini mengasumsikan bahwa alam semesta tidak unik, melainkan salah satu dari banyak kemungkinan alam semesta yang ada di ruang berdimensi lebih tinggi, di mana setiap alam semesta memiliki hukum dan parameter fisikanya sendiri.

Ini hanyalah sebagian dari kemungkinan hasil yang telah berspekulasi oleh para ilmuwan, namun mungkin ada hasil lain yang belum kita bayangkan atau temukan.

Jawaban atas pertanyaan ini mungkin masih sulit dipahami untuk waktu yang lama, atau mungkin tidak pernah diketahui secara pasti. Namun, hal ini tetap layak untuk ditanyakan, karena ini mencerminkan keingintahuan dan keheranan kita tentang hakikat realitas dan tempat kita di dalamnya.***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x