Di lapangan, kehadiran pria Belanda itu menakutkan. Stam biasa mengancam para striker, dia kerap mengintimidasi mereka dengan amarahnya yang tak terkendali.
Pemain jangkung itu sering terlihat terburu-buru ketika terjadi bentrokan. Stam, bahkan, tak pernah takut melakukan kontak fisik terhadap lawannya.
Untungnya, bagi pelatih asal Belanda itu, ia juga merupakan pemain papan atas, yang memiliki ciri fisik, kecepatan, dan kesadaran permainan yang diperlukan untuk memimpin pertahanannya.
Dereran kualitas tersebut membuat Stam tak terbendung untuk manajemen mana pun yang bekerja dengannya.***