Studi: Intip Aktivitas Otak Saat Tidur

19 November 2020, 21:39 WIB
ILUSTRASI tidur /PIXABAY

PORATALMALUKU.COM — TIDUR menjadi kebutuhan penting untuk menyeimbangkan metabolisme di tubuh setelah seharian beraktifitas. Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa jauh dari masa sunyi saraf, tidur dicirikan oleh pola kompleks aktivitas listrik, neurokimia, dan metabolisme di otak.

Tidur dan otak menyajikan beberapa perkembangan yang lebih dramatis dalam pemahaman kita tentang aktivitas otak saat tidur.

Secara historis diyakini bahwa tidur adalah proses pasif yang diperlukan untuk membentuk tubuh yang sehat. Namun, fakta ilmiah mengungkapkan bahwa ternyata aktivitas otak berlanjut selama seseorang tertidur.

Baca Juga: Simak, 10 Makan dan Minuman yang Diklaim tak Kalah Menyenangkan daripada Seks

Ketika eseorang tertidur, aktivitas otak dianggap memainkan sejumlah peran penting dalam memilihara kesehatan fisik, emosional, dan mental.

Melansir Psychcental, berikut aktivitas otak saat seseorang tidur:

Teknologi untuk Memantau

Penelitian tentang tidur telah berkembang pesat setelah diperkenalkannya teknologi yang memungkinkan pengamatan dan pemantauan aktivitas otak selama tidur. Ini termasuk pemindaian positron emission tomography (PET), pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dan electroencephalogram (EEG).

Baca Juga: Seorang Guru Silat di Cilincing Cabuli Dua Anak di Bawah Umur

Baca Juga: OVO dan BRI Beri Pinjaman Modal Hingga Rp20 Juta untuk UMKM

Secara khusus, EEG mampu memantau gelombang otak selama tidur, yang mengungkapkan bahwa ada berbagai tahapan tidur, yang masing-masing dicirikan oleh aktivitas otak yang unik.

Gelombang Otak dalam Tahapan Tidur

Tahapan yang berbeda dari tidur dikenal sebagai tidur tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan gerakan mata cepat (REM) dan dapat dibedakan oleh gelombang otak di masing-masing tahap ini.

Tahap 1 tidur adalah tahap tidur paling ringan yang terjadi saat seseorang tertidur. Ada gerakan mata yang lambat dan aktivitas otot-otot sukarela dalam tubuh berkurang. Gelombang otak dalam tidur tahap 1 lebih kecil dan lebih seragam daripada dalam keadaan terjaga, yang disebut sebagai gelombang alfa dan theta.

Dalam tidur tahap 2, gerakan mata berhenti dan gelombang otak menjadi lebih lambat daripada di tahap 1. Ada juga semburan gelombang sesekali yang lebih cepat, yang disebut sebagai spindle tidur.

Baca Juga: 29 Aturan UU Ciptaker Telah Siap Diunduh, Ini Linknya

Tahap 3 tidur ditandai dengan gelombang otak yang lambat dan berirama yang disebut gelombang delta. Tahap tidur ini sangat berat tanpa gerakan mata atau otot sukarela, dan sulit untuk membangunkan seseorang pada tahap ini.

Selama tidur REM, seseorang biasanya bernapas lebih cepat dan ada gerakan cepat pada mata yang menjadi ciri dari keadaan tersebut. Pada tahap ini, aktivitas otak menurut EEG sangat mirip dengan orang yang bangun, menunjukkan bahwa ada proses signifikan yang terjadi di sistem saraf pusat.

Aktivitas Otak REM

Diyakini bahwa mimpi terjadi setidaknya selama 2 jam setiap malam selama tidur REM dan aktivitas ini berperan penting dalam pemrosesan informasi dan penciptaan memori. Selama tahap tidur ini, detak jantung dan tekanan darah meningkat dan aktivitas otak menjadi lebih dinamis.

Penelitian tidur dengan pemantauan EEG telah menetapkan bahwa bayi menghabiskan proporsi waktu tidur yang lebih besar (hingga 50%) dibandingkan dengan orang dewasa, yang mengarah pada hipotesis bahwa aktivitas otak membantu dalam perkembangan memori dan pembelajaran.

Baca Juga: Soal Omnibus Law, Jokowi: Kita akan Selesaikan Aturan Pelaksanaan Itu Secepatnya

Sinyal dimulai di dasar otak, di area yang disebut sebagai pons, dan kemudian meluas ke talamus dan korteks serebral. Korteks serebral bertanggung jawab atas proses belajar, berpikir, dan mengatur informasi.

Siklus Tahap Tidur

Seiring waktu, seseorang berkembang melalui berbagai tahapan tidur dan aktivitas otak berubah sesuai. Ini dimulai dengan tahap 1 selama sekitar 5-10 menit, kemudian tahap 2 selama sekitar 10 menit, kemudian tahap 3 selama sekitar 30 menit, sebelum mencapai tidur REM lebih dari satu jam setelah tertidur pertama.

Tak lama setelah itu, individu kembali ke tidur tahap 2, kemudian tidur tahap 3 dan kemudian tidur REM sekali lagi, mengulangi siklus ini kira-kira lima kali sebelum bangun.

Baca Juga: Vespa GTV Sei Giorni II, Desain Legenda dengan Performa ganas

Tidak jelas mengapa siklus melalui tahapan tidur dan perubahan berkelanjutan dalam aktivitas otak ini diperlukan untuk fungsi kesehatan manusia dan mamalia lainnya. Penelitian lebih lanjut di bidang ini saat ini sedang dilakukan untuk memahami area ini secara lebih komprehensif, terutama untuk fungsi aktivitas otak.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Psychcentral

Tags

Terkini

Terpopuler