Hal ini bisa disebabkan karena peningkatan kadar estrogen akibat kelebihan lemak yang bisa memicu keluarnya dua telur.
Namun, obesitas sebelum hamil juga dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi seperti diabetes gestasional dan preeklamsia.
Baca Juga: Izin Keramaian Piala Menpora 2021, Ini Jawaban Kapolri
5. Tinggi badan
Wanita yang lebih tinggi, dengan tinggi rata-rata sekitar 5 kaki 4,8 inci, memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil kembar.
Namun, kemungkinannya tidak sebesar wanita gemuk. Selain itu, wanita yang lebih tinggi dan hamil anak kembar memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih rendah.
6. Ras
Insiden kelahiran kembar terjadi di berbagai negara, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelahiran kembar sangat tinggi di Nigeria dan sebagian besar negara-negara Afrika Tengah dengan 18 per 1000 kelahiran dibandingkan dengan negara-negara seperti Cina, Thailand, Vietnam, India dan Nepal di mana tingkat kelahiran kembar di bawah 9 per 1000 kelahiran.
7. Menyusui
Tidak banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa menyusui dapat meningkatkan kemungkinan hamil anak kembar.