Peringatan ! Bumi Bakal Kehabisan Oksigen

- 8 Maret 2021, 14:39 WIB
Ilustrasi bumi: Studi ungkap miliarab tahun ke depan, bumi akan rusak.
Ilustrasi bumi: Studi ungkap miliarab tahun ke depan, bumi akan rusak. /PIRO4D/PIXABAY


PORTALMALUKU.COM -- Planet bumi diprediksi bakal kehabisan oksigen dalam kurun waktu satu miliar tahun lagi.

Prediksi itu dikeluarkan melalui sebuah studi yang dipublikasi pada awal Maret 2021 ini.

Hasil studi tersebut dikeluarjan setelah Kazumi Ozaki dari Toho University di Funabashi, Jepang, dan Chris Reinhard dari Georgia Institute of Technology di Atlanta membuat penelitian ini.

Baca Juga: Resep Gampang, Cara Membuat Donat Secara Praktis di Rumah

Jika bumi kehabisan oksihen, banyak makhluk hidup yang bernafas akan segera punah dari bumi karena kurangnya zat kehidupan tersebut.

Dilansir dari New Scientist melalui Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Studi: Bumi akan Alami Kehabisan Oksigen, Mayoritas Kehidupan akan Punah" Mereka membuat model sistem iklim, biologi dan geologi Bumi untuk memprediksi bagaimana kondisi atmosfer di Bumi akan berubah.

Para peneliti kemudian menjelaskan bahwa atmosfer bumi akan mempertahankan tingkat oksigen yang tinggi selama miliar tahun ke depan.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Jokowi: Lelaki dan Perempaun Setara dalam Mengambil Peran

Nantinya setelah satu miliar tahun, tingkat oksigen yang ada di bumi akan turun kembali ke level paling rendah.

Peristiwa turunnya oksigen bumi ke level paling rendah ini pernah terjadi 2,4 miliar tahun sebelumnya dan dikenal dengan nama Peristiwa Oksidasi Besar.

"Kami menemukan bahwa atmosfer beroksigen di Bumi tidak akan menjadi fitur permanen," kata Ozaki dalam keterangannya.

Salah satu alasan utama pergeseran ini adalah, seiring bertambahnya usia matahari, matahari akan menjadi lebih panas dan melepaskan lebih banyak energi.

Para peneliti menghitung bahwa ini akan menyebabkan penurunan jumlah karbondioksida di atmosfer karena CO2 menyerap panas dan kemudian rusak.

Baca Juga: STUDI: UNICEF Sebut Panemi Virus Corona Picu Peningkatan Pernikahan Dini Anak Gadis

Ketika tingkat karbondioksida ini sangat rendah, banyak organisme fotosintesis (salah satunya tumbuhan) tidak akan bertahan hidup dan alami kepunahan masal.

Tumbuhan-tumbuhan yang punah inilah kemudian membuat bumi kehabisan oksigenkarena pada dasarnya tumbuhan ikut berperan besar dalam proses penghasilan oksigen.

“Penurunan oksigen sangat, sangat ekstrim - kita berbicara tentang oksigen yang jutaan kali lebih sedikit daripada yang ada saat ini,” kata Reinhard.

Para peneliti juga memperkirakan akan ada peningkatan metana secara bersamaan ke level 10.000 kali lipat jumlah di atmosfer saat ini.

Begitu perubahan atmosfer bumi mulai terjadi, perubahan itu akan berkembang pesat: perhitungan tim menunjukkan bahwa atmosfer bisa kehilangan oksigennya hanya dalam kurun waktu 10.000 tahun atau lebih.

Baca Juga: Heboh! Sang Suami Justru Setia, Setelah Istrinya Berhubungan Intim dengan Murid 15 Tahun

“Biosfer tidak dapat beradaptasi dengan perubahan dramatis dalam perubahan lingkungan,” kata Ozaki.

Setelah itu, kehidupan di Bumi hanya berupa mikroba, kata Reinhard.

“Dunia tempat banyak bakteri anaerobik dan primitif bersembunyi di balik bayang-bayang, sekali lagi, akan mengambil alih," kata Reindhard kembali.

Kehidupan terestrial tidak akan ada lagi, begitu juga kehidupan akuatik. Lapisan ozon - yang terdiri dari oksigen - akan menipis, membuat bumi dan lautannya terpapar sinar ultraviolet tingkat tinggi dan panas dari matahari yang terbakar.

Perlu diketahui bahwa saat ini, oksigen masih membentuk sekitar 21 persen dari atmosfer bumi.

Atmosfer yang kaya oksigen ini sangat ideal untuk organisme besar dan kompleks, seperti manusia dan berbagai makhluk hidup lainnya.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah