Mengapa Air Laut Rasanya Asin? Ini 4 Jawaban Ilmihanya

- 21 November 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi laut pantai selatan. Buya Yahya ungkap penguasa laut pantai selatan yang sebenarnya, ternyata bukan Nyi Roro Kidul.
Ilustrasi laut pantai selatan. Buya Yahya ungkap penguasa laut pantai selatan yang sebenarnya, ternyata bukan Nyi Roro Kidul. /Pixabay/4311868

Air laut yang dipanaskan merembes ke retakan di dasar laut. Air tersebut kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi.

Panas tersebut memunculkan beberapa reaksi kimia.  Air akan melepaskan oksigen, magnesium, sulfat dan beberapa zat besi.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Beberapa Wanita Benci Hubungan Romantis

Reaksi ini kemudian menambah kandungan garam pada air laut.  Klorida dan sodium merupakan ion yang paling banyak ditemukan di air laut.

Hampir 85% kandungan air laut berupa sodium dan klorida. 10% air laut mengandung magnesium dan asam sulfat sedangkan sisanya adalah ion lainnya. 

4. Akibat Salinitas

Salinitas bervariasi dengan suhu, penguapan, dan presipitasi. Rata-rata salinitas (Tingkat kandungan garam air laut) sekitar 35 bagian per seribu. Sekitar 3,5 persen dari berat air laut berasal dari garam terlarut.

Umumnya salinitas yang rendah berada di khatulistiwa dan di kutub. Sedangkan salinitas tinggi berada di pertengahan garis lintang.

Akibat dari salinitas, badan air yang yang terisolasi dapat menjadi sangat asin atau hipersalin melalui penguapan. Contoh kecilnya Laut Mati.

Kandungan garam di Laut Mati yang tinggi meningkatkan kepadatan air. Itu sebabnya orang lebih mudah mengapung di Laut Mati daripada di lautan yang lain. ***

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah