Network
PortalMaluku.com - MacBook merupakan salah satu merek laptop yang banyak diminati oleh para pekerja kreatif. Di pasaran sendiri ada banyak sekali seri MacBook yang dijual dengan harga yang bervariasi. Di tahun 2023 ini saja Apple kembali meluncurkan varian MacBook terbaru yaitu MacBook Air M2 15 inch.
Soal harga, laptop keluaran MacBook cenderung lebih mahal daripada brand laptop lainnya. Namun, harga tersebut tentunya sesuai dengan kualitas dan performa yang ditawarkan. Jika membeli MacBook keluaran terbaru dirasa terlalu berat, sebagai gantinya Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli MacBook bekas.
Sama seperti laptop bekas lainnya, membeli MacBook bekas juga harus dilakukan dengan hati-hati. Apalagi jika harga jual yang ditawarkan melebihi budget yang ada. Untuk bisa mendapatkan MacBook bekas yang masih bagus, inilah beberapa tips yang perlu diperhatikan.
Tips Membeli MacBook Bekas
Supaya tidak merugi saat membeli MacBook bekas, berikut ini 6 tips membeli MacBook bekas yang bisa Anda praktikkan:
1. Periksa Kualitas Layar
Bagi para pekerja kreatif seperti video editor atau desainer, Anda harus memastikan layar MacBook bekas yang akan dibeli bebas dari dead pixel. Dead pixel sendiri merupakan istilah ketika beberapa pixel layar mati dan biasanya ditandai dengan titik hitam.
Baca Juga: Tips Hemat Kuota Internet Ala Pakar UGM
Demi menghindari pengeluaran yang lebih banyak karena harus mengganti layar akibat dead pixel, Anda pun harus mengecek layar MacBook secara teliti.
Untuk mendeteksi kerusakan ini, Anda bisa membuka gambar dengan latar belakang berwarna putih, merah, biru, atau hijau, kemudian perhatikan apakah terdapat bintik hitam kecil di layar. Jika ada tanda-tanda kecacatan layar, sebaiknya mencari MacBook bekas dari penjual lain.
2. Cek Ketahanan Baterai
Tidak dimungkiri bahwa umur baterai bisa menurun seiring usia dan penggunaannya. Oleh karena itu, Anda pun harus lebih berhati-hati dalam membeli MacBook bekas.
Memeriksa ketahanan baterai pada MacBook bekas sangat penting, apalagi kalau Anda punya mobilitas tinggi atau sering melakukan meeting bersama tim lain di sana-sini.
