Network
PORTALMALUKU.COM — MEDIA SOSIAL FACEBOOK menjelaskan soal unggahan dari pengguna platformnya, dari setiap 10 ribu unggahan konten pada kuartal ketiga, ada 10 sampai 11 unggahan yang mengandung ujaran kebencian.
Aplikasi tersebut lewat pengawasan pelanggarannya, terutama dari hangatnya Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) bulan ini.
Dari peristiwa tersebut, Facebook merilis perkiraan dalam laporan moderasi konten triwulannya.
Baca Juga: Cara Dapat Bansos BST PKH Rp300 Ribu Bulan Ini, Cek Prosesnya di dtks.kemensos.go.id
Baca Juga: FIFA Rancang Aturan Cuti Bersalin 14 Pekan pada Pesepak Bola Putri
Baca Juga: Vinicius Junior: di Real tak Ada Impian, yang Ada Hanya Gol
Kepala keamanan dan integritas Facebook, Guy Rosen, mengatakan mulai dari 1 Maret hingga pemilu 3 November, perusahaan tersebut telah menghapus lebih dari 265.000 konten dari Facebook dan Instagram di Amerika Serikat karena melanggar kebijakan campur tangan pemilihnya.
Facebook juga mengatakan telah mengambil tindakan terhadap 22,1 juta konten ujaran kebencian pada kuartal ketiga, sekitar 95 persen di antaranya diidentifikasi secara proaktif. Sementara, pada kuartal sebelumnya Facebook telah menindak 22,5 juta konten ujaran kebencian.
Perusahaan media sosial tersebut mendefinisikan “mengambil tindakan” dengan menghapus konten, menutupinya dengan peringatan, menonaktifkan akun atau meneruskannya ke lembaga eksternal.
Baca Juga: Kemenpan-RB: Penerimaan CPNS Terakhir di 2019, Tes Selanjutnya Tunggu hingga 2024, Ini Alasannya
