Kronologi Anak Ketua DPRD Kota Ambon Diduga Aniaya Remaja hingga Tewas

- 1 Agustus 2023, 15:01 WIB
Kolase video pernyataan Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta ihwal kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anaknya kepada seorang remaja 15 tahun hingga tewas.
Kolase video pernyataan Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta ihwal kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anaknya kepada seorang remaja 15 tahun hingga tewas. /Tangkapan layar Instagram @ndorobei.official/Twitter @Heraloebss/


PM.com — Seorang remaja bernama Rafli Rahman Sie, 15 tahun, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh anak Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta, Abdi Toisuta, 25 tahun, di Talake—sebuah kompleks di Kelurahan Wainitu, Kecematan Nusaniwe, Kota Ambon, pada Ahad malam, 30 Juli 2023, sekitar pukul 21.10 WIT. Abdi menghajar Rafli karena remaja itu tak menyapanya di kompleks.

Kapolda Maluku, Irjen Latif, mengatakan saat ini pelaku sudah berstatus tersangka dan telah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon.  "Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan," kata Irjen Latif Senin kemarin. Ia juga menyebut pihaknya tak pandang bulu dalam penegakan hukum.

Kronologi Dugaan Penganiayaan

Remaja berinisial RRS, 15 tahun, tewas setelah dipukuli Abdi Toisuta, 25 tahun, anak Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta. Insiden nahas itu terjadi di kawasan Talake, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, pada Ahad malam, 30 Juli 2023, sekitar pukul 21.10 WIT.
Remaja berinisial RRS, 15 tahun, tewas setelah dipukuli Abdi Toisuta, 25 tahun, anak Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta. Insiden nahas itu terjadi di kawasan Talake, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, pada Ahad malam, 30 Juli 2023, sekitar pukul 21.10 WIT.
Insiden dugaan penganiaayan remaja 15 tahun yang dilakukan anak Ketua DPRD Kota Ambon itu terjadi tepat di depan rumah Bripka Alamsyah Bakker, Asrama Polri Talake. Muhammad Fajri Semarang, 16 tahun, teman korban sekaligus saksi, membeberkan bagaimana kronologi peristiwa nahas itu terjadi.

Kepada polisi, Fajri menjelaskan bahwa awalnya dia bersama rekannya itu berboncengan menggunakan sepeda motor dari Ponegoro menuju rumah saudara korban di Talake. Tujuannya untuk mengembalikan jaket.

Saat keduanya memasuki gapura lorong Masjid Talake, dia bersama korban melewati pelaku dan hampir menyenggolnya. Fajri sempat menengok ke belakang dan melihat pelaku berjalan mengejar mereka.

Saat tiba di depan rumah saudara korban, Fajri pun turun dari motor, berhadapan dengan pelaku. Sementara Rafli duduk di atas sepeda motor.

Pelaku menghampiri mereka dan langsung memukuli korban dari bagian kepala satu kali. Saat itu Rafli Sie masih menggunakan helm.

"Kalo maso orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong," kata Abdi kepada korban. Nada suaranya tingginya dan emosional.

Pelaku kembali memukuli korban di bagian yang sama. Saat itu korban sempat membela diri. Ia mengatakan kalau mereka mengendarai motor dengan pelan. Mendengarkan penjelasan korban, pelaku kembali menghajar kepala korban.

Saat itu saudara korban keluar dari rumah dan memarahi pelaku. Seorang di antara mereka sempat meminta pertanggung jawaban pelaku jika terjadi sesuatu kepada korban. Saat itu korban tertunduk di atas sepeda motor sambil meletakkan kepalanya di atas setir, pingsan.

"Korban kemudian dievakuasi ke dalam rumah saudaranya. Namun karena tidak siuman sehingga dilarikan ke RST dr. Latumeten Ambon pada pukul 21.25 WIT. Korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis pada pukul 21.45 WIT," kata Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Janet Luhukay, Senin kemarin.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x