Ini Manfaat Tanaman Porang yang Menjadi Komoditi Andalan Jokowi

20 Agustus 2021, 21:13 WIB
Tanaman Porang Jadi Sumber Kesejahteraan Masyarakat Madiun, Khofifah : Sentra Industri Porang Nasional /Instagram/@khofifah.ip.

PORTALMALUKU.COM -- Setelah membaca postingan di akun Facebook Presiden Jokowi tentang tanaman porang, kini kamu akan penasaran tentang tanaman yang satu ini.

Tanaman porang menjadi trending topik tatkala dijumpai oleh Jokowi di Pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjak di Madiun, Jawa Timur, Kamis 19 Agustus 2021.

Porang atau dalam nama latinnya Amorphophallus muelleri merupakan tanaman herbal yang bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 1,5 meter.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di Website dan Aplikasi PeduliLindungi

Tanaman ini adalah penghasil umbi yang banyak tumbuh di hutan tropis.

Secara fisik, tanaman ini tumbuh dengan batang bercorak belang hijau putih atau tangkai yang tunggal. Selain itu, tanaman ini hanya bisa tumbuh di bawah pohon penyangga.

Popularitas tanaman ini belakangan meningkat, sehingga harga porang semakin naik dari tahun ke tahun.

Ini yang membuat banyak petani bisa meraup keuntungan yang lebih besar.

Bagaimana tidak, Jokowi mengaku tanaman porang ini bakal jadi komoditas ekspor andalan baru dari Indonesia. Sebab umbi ini memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi.

Porang memang memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan tubuh serta mudah diolah untuk dijadikan bahan pangan dan industri seperti bahan baku pembuatan tepung dan kosmetik.

Baca Juga: Ahli Gizi: Minum Jus Buah dan Sayur Tak Penuhi Standar Gizi, Begini Sarannya

Yah, tanaman tersebut kata Jokowi, memiliki banyak manfaat, salah satunya bisa dijadikan sebagai beras, shirataki, campuran produk kue, bahkan kosmetik.

Namun, selain kesemuanya itu ternyata tanaman porang juga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.

Nah, berikut ini manfaat tanaman porang dikutip PortalMaluku dari berbagai sumber.

1. Cocok untuk Diet dan Kaya akan Serat

Tanaman porang bisa digunakan untuk bahan tepung alternatif karena kaya akan glukomanan. Saat diolah menjadi makanan, glukomanan ini bisa dijadikan pengental alami.

Untuk itulah, kandungan ini sangat penting dalam industri makanan. Bayangkan, serat alaminya bisa dijadikan pengganti agar-agar, memperlambat pengosongan perut, dan mempercepat rasa kenyang.

Menurut Journal of The American College of Nutrition, kandungan glukomanan bisa menurunkan berat badan karena bekerja dengan mengurangi asupan kalori yang masuk ke tubuh.

Baca Juga: Polri Musnahkan 18 Kg Ganja dan 499 Kg Sabu Milik 17 Tersangka

2. Mengontrol Gula Darah di Dalam Tubuh

Kandungan glukomanan juga bisa membantu mengendalikan kadar gula darah.

Dikutip dari Diabetes research and clinical practice, bahwa glukomanan bisa mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Glukomanan bekerja dengan menekan produksi hormon ghrelin yang merupakan hormon pemicu rasa lapar.

Efeknya, nafsu makan lebih terkendali, sehingga penyerapan karbohidrat jadi melambat dan membuat gula darah tidak melonjak secara drastis.

Penelitian dalam Journal Care juga menunjukkan bahwa pemberian umbi porang pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 memengaruhi penurunan kadar glukosa dan profil lemak mereka.

3. Menurunkan Kolesterol Tubuh

Dalam The American Journal of Clinical Nutrition juga menyebutkan bahwa tanaman porang mampu membantu menurunkan kolesterol.

Kandungan glukomanan terbukti bisa menurunkan jumlah kolesterol total, trigliserida, dan LDL.

Baca Juga: Prediksi Wolves vs Tottenham, Harry Kane Absen Lagi

Untuk HDL (kolesterol baik) tidak terpengaruh dengan kandungan yang satu ini. Selain itu, glukomanan meningkatkan jumlah kandungan kolesterol yang nantinya akan dikeluarkan melalui feses.

Dengan begitu sehingga membuat jumlah kolesterol yang terdapat di dalam darah jadi lebih sedikit.

Meskipun memiliki banyak manfaat, namun menurut Journal Sirinov kandungan asam oksalat dan kristal CaOX (kalsium oksalat) dalam umbi ini berpotensi mengakibatkan rasa pahit dan gatal.

Untuk itu, dalam mengonsumsi porang tidak boleh berlebihan dan harus diolah dengan benar.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler