Sejarah dan Makna Bendera Merah Putih untuk Menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke-77

1 Agustus 2022, 10:07 WIB
Ilustrasi: Sejarah dan Makna Bendera Merah Putih untuk Menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke-77 /Pixabay/Freepik/Catalyststuff

PORTALMALUKU.COM -- Menyambut Kemerdekaan Tanah Air, Indonesia, inilah sejarah dan makna bendera merah putih yang diketahui menjadi identitas Negara Indonesia.

Seperti yang diketahui, pada tanggal 17 Agustus 2022 nanti, Tanah Air tercinta akan kembali merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

Untuk menyambut dan merayakan hari bersejarah ini, seluruh masyarakat Indonesia pun akan melakukan pengibaran sang saka merah putih sebagai tanda Kemerdekaan Republik Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk selalu mengingat para pahlawan yang sudah berjuang meraih kemerdekaan dengan mengibarkan bendera.

Lantas sebelum itu, berikut ini sejarah dan makna Bendera Merah Putih yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Ada Apa dengan 1 Agustus 2022? Inilah Sederet Peristiwa 1 Agustus, Ada Girlfriend Day hingga Hari ASI Sedunia

Bendera Indonesia berwarna merah dan putih ternyata memiliki sejarah di baliknya. Kelahiran bendera merah putih terjadi tanggal 7 September 1944. Ketika itu Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Bendera merah putih berbentuk persegi panjang yang lebarnya 2/3 (dua pertiga). Bagian atas berwarna merah sedangkan bagian bawah berwarna putih.

Sedangkan untuk makna filosofis bendera Indonesia berwarna merah artinya berani, sedangkan putih artinya suci. Warna putih menjadi simbol jiwa manusia, sementara merah melambangkan tubuh manusia. Jadi, warna merah dan putih saling melengkapi satu sama lain.

Sementara itu, warna merah putih pada bendera Indonesia awalnya telah digunakan sejak masa Kerajaan Kediri.

Lalu, diikuti pada abad ke-13 Kerajaan Majapahit hingga Kerajaan Bone Bugis yang menggunakan bendera merah putih sebagai simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan.

Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro pun memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.

Kemudian, pada tahun 1928, Bendera Merah Putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa sebagai bentuk protes dan ekspresi nasionalisme para mahasiswa terhadap penjajahan Belanda.

Kemudian, Bendera Merah Putih pun resmi dijadikan sebagai bendera nasional Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Saat itulah kemerdekaan diumumkan dan secara resmi Bendera Merah Putih digunakan sejak saat itu pula.

Sebelumnya, bendera Belanda yang telah berkibar selama 340 tahun sejak digunakan pada 20 Maret 1602 hingga 8 Maret 1942.

Lalu, disusul dengan pengibaran bendera Jepang selama 3 tahun 5 bulan sejak 8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945.

Dan dilanjutkan dengan Bendera Indonesia yang diperkenalkan dan diselenggarakan di depan umum selama Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di 56 Jalan Proklamasi di Jakarta.

Sedangkan sejarah Bendera Merah Putih Ketika Kemerdekaan yaitu letika masa penjajahan Jepang, tanggal 7 September 1944 Indonesia diperbolehkan untuk merdeka suatu saat. Chuuoo Sangi In menyelenggarakan sidang tidak resmi pada 12 September 1944 yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.

Baca Juga: 10 Quotes Inspiratif dan Penuh Makna tentang Kemerdekaan dari Bung Karno

Mengutip dari Cagar Budaya Kemdikbud, sidang tersebut membahas tentang lagu kebangsaan dan pemakaian bendera Indonesia. Hasil sidang, panitia membentuk bendera kebangsaan merah putih dan lagu Indonesia Raya.

Penetapan ukuran bendera perbandingan panjang dan lebar adalah 3:2. Ukuran bendera Indonesia sama dengan ukuran bendera Nippon (Jepang).

Chaerul Basri, kepala barisan propaganda Jepang (Sendenbu) diperintahkan Ir. Soekarno untuk mengambil kain dari gudang.

Sang Saka Bendera Merah Putih dijahit oleh Fatmawati istri Soekarno, setelah diberikan kain. Bendera merah putih kemudian dikibarkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Bendera pusaka sempat dipindahkan karena keamanan.

Pada 4 Januari 1946, presiden, wakil presiden, dan para menteri pindah sementara ke Yogyakarta. Ketika itu, bendera merah putih dibawa dan dikibarkan di Gedung Agung.

Ketika Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, tanggal 19 Desember 1948 bendera pusaka diungsikan oleh Husein Mutahar, ajudan Ir. Soekarno. Lalu bendera diberikan kembali pada presiden Soekarno pada 6 Juli 1949.

Memudian tanggal 17 Agustus 1949, bendera merah putih kembali dikibarkan di halaman gedung Agung. Bendera pusaka terakhir dikibarkan di Istana Merdeka pada 17 Agustus 1968, ketika masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Alasannya karena bendera pusaka warnanya mulai memudar dan rapuh. Akhirnya, bendera pusaka disimpan dalam Ruang Bendera Pusaka di Istana Merdeka.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler