Kasus Obesitas Indonesia Meningkat, Menkes : Dua Kali Lipat

- 4 Maret 2021, 12:54 WIB
Ilustrasi obesitas
Ilustrasi obesitas /Pixabay/

PORTALMALUKU.COM -- Obesitas atau kelebihan berat badan di Indonesia mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas.

Tidak hanya orang dewasa, 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Buka Hari Ini, Berikut Cara Daftar

Work From Home (WFH) menjai salah satu pemicu paling besar. Walaupun obesitas sudah menjadi penyakit yang lumrah diderita semua orang di dunia.

Sejak pemerintah memberlakukan bekerja dari rumah, karena pendemi Covid-19, penyakit kelebihan berat badan ini mengalami peningkatan.

“Obesitas di Indonesia melonjak dengan mengkhawatirkan. kata dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, Kamis, 4 Maret 2021.

"Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 juga menunjukkan bahwa tren masalah berat badan pada orang dewasa Indonesia telah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat."

Baca Juga: Ramalan Zodiak 4 Maret 2021 : Waktu Kencan Libra, Scorpio Harus Olahraga dan Sagitarius Seimbang

"Dari 19,1 persen pada 2007 hingga 35,4 persen pada 2018. Kita harus benar-benar menekan tren peningkatan obesitas ini,” ujar dr. Cut Putri.

meskipun belum menjadi prioritas dibandingkan dengan penyakit lain, tetapi obesitas telah menimbulkan dampak kesehatan yang serius dan risiko finansial yang semakin mahal bagi negara.

Tercatat dengan lebih dari 800 juta orang di dunia yang mengalami obesitas, konsekuensi medis dari obesitas akan mencapai lebih dari 1 triliun dollar AS pada tahun 2025.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obesitas sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan, yang dapat mengganggu kesehatan.

Baca Juga: Peluang Mendapatkan Lionel Messi, City Punya Kekuatan

Kemudian, bagi masyarakat Asia, seseorang yang mengalami obesitas jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas angka 25. Sebagaimana dikutip dari laman Antara.

Selain itu, dr. Cut Putri juga menegaskan bahwa pemerintah harus menangani permasalahan obesitas dengan serius. Hal pertama adalah perlu adanya diagnosa kasus sedini mungkin.

“Untuk mengurangi angka obesitas di Indonesia, perlu dilakukan diagnosa kasus sedini mungkin untuk memberikan penanganan yang lebih baik,” kata dr. Cut Putri.

Kendati demikian, Kemenkes RI telah mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di masyarakat untuk memberikan edukasi tentang kebiasaan hidup sehat yaitu ‘CERDIK’.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 4 Maret 2021 : Aries Jangan Egois, Cinta Taurus Terancam dan Gemini Terlalu Menekan

Melalui ‘CERDIK’ yang meliputi cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik olahraga, diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

“Kami juga mempromosikan 'Gerakan Masyarakat Hidup Sehat' (GERMAS). Dengan tindakan ini, kami berharap angka obesitas dapat diturunkan,” kata dr. Cut Putri.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, dr. Fahad Jameel, Medical Director Novo Nordisk Indonesia, ia mengatakan bahwa obesitas merupakan penyakit kronis serius.

“Sebagai perusahaan kesehatan global terkemuka, Novo Nordisk berkomitmen untuk menjadikan obesitas sebuah prioritas kesehatan. Changing Obesity adalah komitmen jangka panjang kami bersama dengan berbagai rekan kami,” kata dr Fahad.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah