Soal Hasil KLB Demokrat, SBY : Moeldoko Datangkan Malu Bagi Perwira dan Prajurit TNI

- 6 Maret 2021, 10:28 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait KLB Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021). SBY merespons KLB Partai Demokrat (PD) di Deli Serdang (5/3/2021), yang diklaim sepihak sejumlah orang, yang memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait KLB Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021). SBY merespons KLB Partai Demokrat (PD) di Deli Serdang (5/3/2021), yang diklaim sepihak sejumlah orang, yang memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025. /Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA/



PORTALMALUKU.COM -- Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang telah menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Penetapan tersebut setelah Moeldoko mengalahkan mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie berdasarkan hasil voting dari peserta KLB.

Penetapan itu disampaikan langsung Pimpinan Sidang KLB Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

Baca Juga: KLB DEMOKRAT: Moeldoko Ditetapkan Jadi Ketua Umum, AHY Berstatus Demisioner

"Sehingga dengan keputusan ini, maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner," ujar Jhoni Allen secara tegas.

Hasil KLB itu menuai berbagai kontroversi dan tanggapan. Salah satunya dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY mengaku tak pernah terpikirkan bahwa Moeldoko akan setega itu melakukan kudeta pada Partai Demokrat.

Kini menurut SBY, Moeldoko adalah sosok berdarah dingin usai diduga melakukan perebutan kekuasaan di lingkup Partai Demokrat.

Baca Juga: Polri Akui Tak Beri Izin soal Keramaian KLB Partai Demokrat

Dia juga mengatakan, Moeldoko telah bersekongkol dengan 'orang dalam' untuk melancarkan penyelenggaraan KLB Demokrat.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel "SBY Menyesal Pernah Beri Jabatan Moeldoko sebagai Panglima TNI: Mohon Ampun Allah SWT Atas Kesalahan Saya Itu", hal tersebut dilontarkan SBY dalam acara konfrensi pers di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Maret 2021 malam.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai norma," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono.

"Hanya mendatangkan malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI," ujarnya.

Mengingat dirinya dulu pernah memberi kepercayaan pada Moeldoko, SBY lantas merasa bersalah sekaligus malu saat mendapati orang kepercayaanya justru diduga melakukan tindakan yang ilegal.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," kata SBY menambahkan.

Baca Juga: Politisi Demokrat Marzuki Alie Tiba-tiba Minta Belas Kasih Mahfud MD untuk Lakukan Hal Ini

"Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, SBY mengatakan tidak pernah terpikirkan bahwa Partai Demokrat akan diperlakukan seperti ini oleh segelintir pihak.

"Tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan," ucap SBY secara tegas.

Padahal, kata dia, tidak pernah menganggu partai selama 10 tahun dirinya memimpin Indonesia secara pribadi maupun Partai Demokrat.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x