PDIP Jateng Ungkap Alasan Tak Undang Ganjar Pranowo saat Pengarahan Kader, Bambang: Kelewatan dan Sok Pintar

- 23 Mei 2021, 21:10 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul)
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) /Antara/

PORTALMALUKU.COM -- Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto, membeberkan alasan tak mengundang Ganjar Pranowo di acara pengarahan kader dan penguatan solidaritas PDIP menuju Pemilu 2024 yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata melalui siaran pers, Ahad, 24 Mei 2021.

Pada rilis itu juga DPD PDIP Jateng terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Soal isu ambisi Ganjar maju dalam bursa Pilpres 20214 mendatang, Bambang mengaku telah memberikan sinyal kepada Gubernur Jateng itu, bahwa ambisi dengan jabatan presiden itu tidak baik. Pasalnya belum ada instruksi resmi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi 'host' di Youtube-nya. Padahal hal serupa tak dilakukan kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk 'nyapres'", ujar dia.

Baca Juga: CEK FAKTA : Video Viral Palestina Pakai Darah Palsu untuk Tarik Simpati Dunia, Diunggah Warga Ambon

Kader PDIP lain, lanjut Bambang, itu bukannya tak bisa melakukan hal serupa yang dilakukan Ganjar, namun mereka tak berani karena belum mendapatkan perintah ketua umum.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos'. Saya di-bully di medsos, ya, bully saja, saya tidak perlu jaga image saya,'' katanya.

Bambang mengaku penyampaiannya hanya sebagai pengingat kepada Ganjar, bahwa elektabilitasnya saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertarungan Pilpres yang sesungguhnya. Pasalnya elektabilitas yang diperoleh saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan medsos. Baginya, hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah