8 Fakta Unik Angklung, Warisan Budaya Jawa Barat yang Jadi Google Doodle Hari Ini

- 16 November 2022, 12:54 WIB
Fakta menarik Angklung yang jadi Google Doodle hari ini, Rabu, 16 November 2022.
Fakta menarik Angklung yang jadi Google Doodle hari ini, Rabu, 16 November 2022. /Tangkapan Layar/Google Doodle


PORTALMALUKU.COM - Google Doodle hari ini tampaknya menjadi lebih istimewa untuk Indonesia, terlebih Jawa Barat karena turut menampilkan gambar sejumlah orang yang tengah memainkan alat musik Angklung.

Pasalnya, berdasarkan situs Google Doodle, dikatakan bahwa Angklung merupakan warisan dunia yang berasal dari Jawa Barat sejak 400 tahun yang lalu.

Diketahui, Google Doodle ikut merayakan Hari Angklung Sedunia yang diperingati setiap tahunnya usai ditetapkan oleh UNESCO sejak 16 November 2010, lalu.

Meski begitu, ternyata Angklung tidak hanya dimiliki oleh Indonesia saja, namun juga beberapa negara lainnya. Beberapa negara tersebut di antaranya adalah Tiongkok, Thailand, Vietnam, India dan Hawai.

Seperti yang diketahui, Angklung adalah musik khas Indonesia yang terbuat dari potongan bambu yang dirangkai sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan suara yang sangat indah.

Baca Juga: Detik-detik Kelahiran Zayn Serdar Enver Warman, Anak Pertama Yasmin Ow dan Aditya Zoni

Akan tetapi, meski UNESCO telah menetapkan Angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan yang berasal dari Jawa Barat, tak sedikit masyarakat Indonesia yang masih tidak mengenal dengan baik alat musik tradisional asli Indonesia tersebut.

Nah, berikut 8 fakta Angklung yang perlu Anda ketahui.

1. Asal-usul nama Angklung

Angklung berasal dari kebudayaan masyarakat Sunda. Nama angklung berasal dari kata Angkleungan yang memiliki makna menggerakan bambu.

Nama tersebut diduga diambil dari cara memainkan alat musik bambu tersebut, yakni dengan cara menggerakan batang bambu (mengakleung) yang kemudian berbunyi klung-klung.

2. Digunakan dalam ritual

Angklung awalnya digunakan sebagai alat musik dalam ritual pemujaan Dewi Asri (Nyai Sri Pohaci) pada abad 12 hingga 16 yang lalu.

Dalam kebudayaan Sunda, Nyai Sri Pohaci adalah sosok dewi mitologis yang melambangkan kesuburan dan padi yang merupakan bagian dari keyakinan masyarakat Sunda kala itu.

3. Membangkitkan semangat perjuangan

Selama masa penjajahan Portugis dan Belanda, Angklung adalah alat musik yang digunakan oleh orang-orang lokal saat perang melawan penjajah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Viral di TikTok dan Instagram

Iringan musik Angklung di medan perang dipercaya dapat membangkitkan semangat para pejuang yang berperang melawan penjajah dengan senjata seadanya.

4. Ditakuti pasukan penjajah

Angklung dipercaya sangat ditakuti oleh pasukan para penjajah karena dinilai memiliki reputasi mistis.

Bahkan, Pemerintah Belanda pernah menerbitkan kebijakan untuk melarang penggunaan Angklung sehingga hanya masyarakat menengah ke bawah saja yang bisa menggunakannya.

5. Dikenal di Jawa Timur

Angklung rupanya masuk juga ke kebudayaan masyarakat Jawa Timur berdasarkan kitab Negarakertagama.

Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Angklung digunakan dalam berbagai upacara kenegaraan yang melibatkan raja-raja, terutama tercatat dalam perjalanan Prabu Hayam Wuruk di Jawa Timur 1359.

6. Dibuat Dari Bambu Khusus

Untuk membuat Angklung digunakan bamboo khusus yang Awi Wulung (Gigantochloa Atter), Bampu Tali (Gigantochloa Apus), dan Bambu Tutul (Bambusa Vulgaris).

Menurut orang-orang Sunda, bambu jenis tersebut merupakan bambu terbaik karena lebih kuat, berbunyi nyaring, dan lentur untuk dibentuk.

7. Waktu khusus pembuatan Angklung

Masyarakat Sunda mengenal waktu-waktu khusus untuk membuat Angklung, yakni pada pagi hari sekira pukul 9.00 WIB atau siang menjelang sore 14.00 WIB.

Orang Sunda percaya bahwa waktu-waktu tersebut merupakan saat tepat membuat Angklung karena air kandungan air dalam bambu yang sedikit.

8. Hari Angklung Sedunia

Dilansir dari situs resminya, UNESCO memasukkan Angklung sebagai warisan kebudayaan dunia pada 16 November 2010 yang lalu.

UNESCO menetapkan 16 November setiap tahunnya sebagai Hari Angklung Sedunia yang diperingati untuk menghormati alat musik khas Sunda tersebut.***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x