Indonesia Turut Bersimpati Atas Aksi Teror di Kota Nice, Prancis

30 Oktober 2020, 12:08 WIB
Ilustrasi Teror di Kota Nice, Prancis. ANTARA /

PORTALMALUKU.COM — Indonesia kecam aksi teror di Kota Nice, Prancis yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta beberapa orang luka-luka.  

Melalui keterangan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI), merilis rasa simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarganya.

Mengikuti tindakan kekerasan tersebut, KJRI Marseille dan KBRI Paris segera berkoordinasi dengan aparat setempat dan simpul-simpul WNI.

Baca Juga: China: Terdeteksi 25 Kasus Baru Covid-19

Selain itu, termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk pastikan keselamatan para WNI.

“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ujar Kemlu.

Kemlu menjelaskan, terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Prancis, dan 25 orang yang tinggal di Kota Nice dan sekitarnya.

Baca Juga: Gareth Bale Starter, Totteham Malah Keok 0-1

Selain itu, Pemerintah Prancis pun menaikan status peringatan keamanan tertinggi setelah adanya aksi teror yang menyebabkan seorang warga di Nice meninggal, pada Kamis kemarin.

Atas kejadian itu yang dilaporkan seorang perempuan tewas terpenggal dan dua orang lainnya meninggal dunia setelah diserang oleh tersangka seorang pelaku teror di gereja di Nice.

Setelah serangan teror di Nice, polisi menembak seorang pria hingga tewas, akibat diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, di dekat Kota Avignon, Prancis.

Baca Juga: Luapan Gunung Sinabung Menimpa Tiga Kecamatan di Kabupaten Karo

Demikian informasi yang disiarkan radio Europe 1, terdapat dua pelaku yang sedang melakukan aksi teror dengan menyerukan 'Allahu Akbar' (Allah Maha Besar, red).

Dalam kesempatan terpisah, sejumlah media memberitakan seorang pria berkebangsaan Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah ia menyerang dan menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis, terluka.

Pascainsiden pemenggalan, Wali Kota Nice, Christian Estrosi lewat unggahannya di Twitter mengatakan serangan itu merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan sama dengan serangan yang menyebabkan Samuel Paty, seorang guru asal Prancis, tewas pada bulan ini.***

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler