GEMPA TURKI-YUNANI: 26 Tewas dan Sekitar 804 Luka-luka

31 Oktober 2020, 14:25 WIB
6 Fakta Gempa Turki-Yunani, Salah Satunya Jadi Gempa Terbesar Kedua /Instagram/@alanyahep_international

PORTALMALUKU.COM - GEMPA bumi bermagnitudo 7.0 di Laut Aegean pada Jumat sore kemarin menewaskan 26 warga dan 804 orang mengalami luka-luka. Dampak guncangan gempa bumi ini dirasakan di negara Turki, Yunani, Bulgaria dan Makedonia Utara.

Pejabat setempat mengatakan, dari 26 orang yang dilaporkan meninggal dunia, 24 orang tersebut berasal dari daerah pesisir di barat Turki. 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Sei MSc menyampaikan bahwa gempa bumi yang terjadi tersebut telah berdampak terhadap guncangan yang dirasakan di berbagai wilayah dan tsunami lokal.

Baca Juga: Messi Jadi Alat Politik Calon Presiden Barcelona

"Gempa bumi ini (juga) menimbulkan tsunami lokal," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya.

Dilansir dari Associated Press, Sabtu, 31 Oktober 202, tim penyelamat Turki masih berupaya mencari korban di reruntuhan bangunan akibat gempa tersebut. Hingga kini, dilaporkan total 19 orang tewas akibat peristiwa itu.

Gempa tersebut juga meruntuhkan sejumlah bagunan hingga mendatangkan gelombang pasang yang menghantam kawasan pantai dan kepulauan.

Dikutip Antara, setelah Gempa tersebut orang-orang berlarian memenuhi jalan di kota Izmir, Turki. Mereka semua panik.

Baca Juga: Jelang MU vs Arsenal, Mikel Arteta : Skenario Sempurna

Kawasan sekitar dihantam gelombang air laut. Gelombang itu menyapu kawasan Izmir danmeninggalkan ikan yang terdampar saat air itu surut.

Kepresidenan Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) mengatakan 17 orang meninggal, satu karena tenggelam, sementara 709 orang terluka. 

Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut pada 17 bangunan yang runtuh dan rusak di Izmir, kata AFAD, Otoritas memasang tenda-tenda dengan daya tampung 2.000 orang di kawasan dengan kerusakan terparah, kata Menteri Urbanisasi Murat Kurum.

Ilke Cide, mahasiswa doktoral yang berada di wilayah Izmi Guzelbahce selama gempa, menceritakan sewaktu gempa dia langsung pergi menjauh dari pantai setelah air naik menyusul gempa.

"Saya sangat terbiasa dengan gempa. Saya awalnya tak menganggapnya serius. Tapi kali ini gempa ini benar-benar menakutkan," katanya. Cide juga mengaku merasakan gempa itu selama sekitar 25-30 detik.

Baca Juga: Dinas Sosial Aru Harap Buka Gudang Bulog di Dobo

Turki dilintasi oleh garis patahan utama, yang menempatkan negara ini berstatus rentan akan dihantam gempa. Pada Agustus 1999, tercatat lebih dari 17.000 orang tewas akibat gempa

 Pada 2011, gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang Izmir, kota tenggara Istanbul. Gempa itu menewaskan lebih dari 500 jiwa.

 

Banjir

Wali Kota Seferihisar, Izmir, Ismail Yetiskin mengatakan permukaan air laut naik akibat gempa. "Tampak seperti tsunami kecil," katanya kepada penyiar NTV.

Rekaman pada media sosial memperlihatkan puing-puing termasuk kulkas, kursi, meja mengapung di jalan-jalan yang banjir. TRT Haber memperlihatkan sejumlah kendaraan di kawasan Seferihisar, Izmir, terseret air dan teronggok menumpuk.

Idil Gungor, yang mengelola hotel di Seferihisar, mengatakan kepada penyiar NTV bahwa orang-orang membersihkan puing-puing setelah banjir surut. Dia mengatakan ikan terdampar di kebun hotel, sekitar 50 meter dari pantai.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 DUNIA: Setengah Juta Kasus Baru Per Hari, Eropa, AS, India, dan Iran Teringgi

Penduduk pulau Samos, Yunani, yang berjumlah sekitar 45,000 diperintahkan menjauh dari kawasan pantai, kata Eftyhmios Lekkas, kepala organisasi perencanaan anti seismik Yunani kepada Skai TV Yunani.

"Ini gempa sangat besar, sulit mengalami gempa yang lebih besar," kata Lekkas.

Para pemimpin Turki dan Yunani--yang bertikai soal hak eksplorasi di perairan Mediterania Timur--berbicara lewat telpon dan mengungkapkan harapan bahwa kedua negara akan melihat pemulihan cepat dari gempa, kata kepresidenan Turki.

Kedua sepakat bersedia saling membantu jika dibutuhkan dan menekankan pentingnya kesetiakawanan.

Baca Juga: Legenda Brazil Prediksi Barcelona Tak Bisa Juara Champions

"Apa pun perbedaan kita, inilah saat-saat rakyat kita perlu bersatu," tulis Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Twitter.

"Bahwa dua tetangga memperlihatkan solidaritas di masa sulit itu lebih bernilai ketimbang banyak hal dalam hidup," Presiden Turki Tayyip Erdogan menulis di Twitter menanggapi Mistotakis.

Kerja sama antara dua negara itu setelah gempa yang meluluhlantakkan pada 1999 membawa ke masa ikatan yang lebih hangat di antara mereka.

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler