Menhan Israel Sebut Serangan ke Palestina Baru Permulaan, Hamas: Kami Siap Melawan Walau Hanya Lemparan Batu

- 14 Mei 2021, 12:03 WIB
Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Gaza, 12 Mei.
Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Gaza, 12 Mei. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PORTALMALUKU.COM -- Kondisi Palestina saat ini sangat memprihatinkan atas penyerangan dari tentara Israel.

Pihak Hamas pun langsung memerintahkan warga keturunan Arab yang sedang berada di Palestina untuk bergerak melawan Israel dengan senjatanya walaupun hanya bentuk batu.

Serangan yang bertubi-tubi dihantam tentara Israel itu, membuat Palestina hancur luluh. Namun, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Benny Gantz, menyebut serangan tersebut baru permulaan.

Dari penyerangan tentara Israel itu, meyebabkan sebuah gedung bertingkat di Palestina hancur lebur.

Baca Juga: PM Inggris Desak Israel-Palestina Mundur dari Tepi Jurang

Sementara apa yang telah dilakukan pihak Israel itu melalui beberapa penyerangannya, mereka menuding hanya menghancurkan kelompok teror Hamas.

Menham Israel Benny Gantz, mengatakan organisasi teror (Hamas) sudah terpukul keras dan akan terus terpukul, kata dia, apa yang telah dilakukan pihaknya untuk kedamaian dan ketenangan jangka panjang.

"Kami (Israel) hanya mengembalikan kedamaian dan ketenangan," tutur Benny Gantz.

Dilansir dari laman Pikiran-Rakyat dalam artikel "Terkini! Gaza Luluh Lantak, Menhan Israel: Ini Baru Permulaan, Hamas Minta Keturunan Arab di Palestina Melawan".

Pimimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan dengan tegas akan terus mempertahankan Tanah Air mereka dari arogansi Israel. Dirinya menyatakan siap melawan jika tentara Israel terus-menerus menyerang.

Namun, Ismail Haniyeh mengaku, Hamas pun siap jika Israel memilih untuk berpikir menghentikan serangannya.

Baca Juga: Bocoran Cerita Buku Harian Seorang Istri 14 Mei 2021: Livia Bongkar Isi Hati Roni kepada Nana

"Jika mereka ingin menghentikannya, kami juga siap," kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi.

Diberitakan Reuters, Juru Bicara Militan Hamas di Gaza, Abu Ubaida, menyerukan tetap melakukan perlawanan dengan senjata seadanya meski itu lemparan batu. Dia juga mendorong warga keturunan Arab untuk ikut melawan Israel.

Di sisi lain, Dewan Keamanan PBB berencana menggelar pertemuan tertutup, Rabu ini, untuk membahas konflik Israel-Palestina yang hari-hari ini semakin meningkat.

Simbol perlawanan Presiden Turki, Erdogan

Serangan Israel ke Palestina yang makin membabi buta, pada akhir bulan Ramadhan lalu semakin brutal dan berlanjut hingga saat ini.

Terhitung hingga Kamis sore, 13 Mei 2021 setidaknya 80 orang Palestina tewas, termasuk di antaranya adalah anak-anak. Sementara itu, enam orang Israel juga dikabarkan tewas.

Baca Juga: PB HMI Desak Pemerintah Bawa Masalah Israel-Palestina ke Forum OKI, Ketum: Tidak Boleh Dibiarkan

Konflik dua negara yang kian memanas ini mengundang perhatian dari banyak pemimpin dunia, di antaranya adalah Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Raja Arab mengutuk

Raja Salman dan Presiden Erdogan mengecam dan mengutuk keras serangan Pasukan Israel ke Palestina.

Raja Salman mengutuk keras atas tindakan Pasukan Israel yang dilakukan di Masjid Al Aqsa dan Yerussalem. Raja Salman menyebut dirinya dan Kerajaan Arab Saudi mendukung penuh rakyat palestina untuk mendapatkan hak mereka yang sah.

Pernyataan ini dikutip saat Raja Salman melakukan panggilan telepon dengan Imran Khan, Perdana Menteri Pakistan sebagaimana dilansir dari Saudi Gazette pada Kamis, 13 Mei 2021.

Erdogan telepon Vladimir Putin

Sementara itu Presiden Turki, Erdogan mengajak Presiden Rusia yakni Vladimir Putin untuk memberi pelajaran keras kepada Israel.

Baca Juga: Bupati Dogiyai-Papua Luncurkan Porta Berita di Kebun Miliknya, Yakobus: Ini Simbol Kerja

Ia juga mengatakan bahwa Komunitas Internasional harus memberikan pelajaran yang kuat, kepada Israel atas perilakunya terhadap Palestina.

Hal ini dikutip dari perbincangan Erdogan dengan Putin melalui sambungan telepon pada Kamis, 13 Mei 2021 sebagaimana diungkap Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki.

Erdogan juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera turun tangan memberikan pesan yang tegas dan jelas kepada Israel.***(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat).

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah