Maher Al-Akhras Akhiri Mogok Makan Setelah 103 Hari Memprotes Pemerintah Israel

- 7 November 2020, 10:53 WIB
Rakyat Palestina
Rakyat Palestina /

PORTALMALUKU. COM -- MAHER AL-AKHRAS, 49 tahun, seorang warga Pelestina hari ini mengakhiri aksi mogok makan setelah 130 hari melakukan aksi protes kepada pemerintah Israel, Jumat, 6 November 2020.

Maher berhenti melakukan aksi mogok setelah ditahan di penjara Israel bersama 5.000 warga Palestina lainnya setelah melancarkan aski protes kepada pemerintah Israel. Mereka pun dijebloskan ke penjara.

Maher merupakan seorang penduduk  dari kota Jenin di utara Tepi Barat Palestina--yang sekarang telah diduduki Israel.

Baca Juga: Pemkab Malra Raih TPID Award 2020 Dari Kemenko Perekonomian

Maher ditahan pada 27 Juli 2020 lalu di bawah perintah penahanan administratif Israel. Dia mulai mogok makan pada hari penangkapannya. Aksi mogok makan dilakukan Maher selama 103 hari.

Menurut Kelompok advokasi Perkumpulan Tahanan Palestina, aksi mogok makan dilakukan karena penahanan warga Palestina oleh pejabat keamanan Israel  tanpa melalui tahapan dakwaan.

Seperti dikutip dari Antara, dari 5.000 warga Palestina yang dipenjarakan, 350 di antaranya di bawah penahanan administratif.

Baca Juga: Tercatat 152 Ribu Lebih Rekening Penerima BLT BPJS Gagal Cair, Ini Alasan Kemnaker

Sementara menurut Pejabat keamanan Israel yang enggan menyebutkan namanya menyatakan, penahanan tanpa melakukan proses hukum di pengadilan Israel diperlukan untuk melindungi identitas pelaku yang menyamar.

Pejabat keamanan Israel itu juga mengatakan, Maher akan dibebaskan pada 26 November di akhir penahanan empat bulannya. Namun Pejabat itu tidak menjelaskan penawaran jaminan khusus kepadanya.

"Maher akan tetap berada di rumah sakit di Israel sampai akhir penahanannya," kata pejabat keamanan Israel itu.

Baca Juga: HASIL LIGA PRANCIS: Marseille Menang Tipis Atas Strasburg 1-0

Selain itu, Badan keamanan internal Israel Shin Bet mengatakan Maher merupakan seorang agen dari kelompok militan Jihad Islam. Tuduhan itu juga sempat dibantah oleh istri Maher.

Maher yang berada di rumah sakit Israel dan menderita sakit jantung dan kejang, telah berjanji untuk terus menolak makanan padat.

Meskipun ada keputusan pada bulan Oktober oleh Mahkamah Agung Israel untuk tidak memperpanjang penahanannya.

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x