Tren Hijab 2021 dan Strategi Bisnis di Masa Pandemi Ala Ria Mareti

- 14 Januari 2021, 08:59 WIB
Oriana Boutique, Ria Mareti, menunjukkan salah satu koleksinya dengan nuansa pastel yang diprediksi tren tahun ini.
Oriana Boutique, Ria Mareti, menunjukkan salah satu koleksinya dengan nuansa pastel yang diprediksi tren tahun ini. /Pikiran-rakyat.com/Ai Rika Rachmawati/


PORTALMALUKU.COM -- Pergantian tahun biasanya menjadi titik perubahan trend, tak terkecuali trend hijab. Sejak awal tahun 2010, fashion hijab berkembang dengan begitu pesat.

Trend fashion hijab 2021 memang banyak dipertanyakan oleh para hijaber, pasalnya fashion hijab yang semakin bervariatif kian menarik minat kaum hawa untuk menggunakannya.

Bukan hanya untuk menutup aurat, namun juga sebagai bagian dari fashion kekinian.
Trend hijab 2021 masih mengarah ke warna pastel.

Baca Juga: Intip ! Spesifikasi Hp Xiomi 11 Yang Bakal Hadir Sebentar Lagi

Menurut pemilik Oriana Boutique, Ria Mareti, warna pastel masih diminati karena menunjukkan optimisme, keceriaan dan kebahagian.

“Tahun 2021 warna pastel masih happening. Tentu kami akan mengaplikasikannya. Walaupun pandemi Covid-19 masih belum hilang kita harus optimis dan bahagia," ujar Ria dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Oriana pun, kata dia, akan mengeluarkan berbagai warna pastel jadi lebih variatif. Padahal, biasanya koleksinya lebih banyak warna bold.

Selain itu, menurut Ria, adanya pandemi Covid-19 akan memberi pengaruh model pakaian lebih ke arah simpel, kasual, dan mengutamakan kenyamanan untuk beragam aktivitas.

Baca Juga: Pakar Asing Sebut Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Salah Arah, Ini Alasannya

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalan artikel "Prediksi Tren Hijab Tahun 2021, Warna Pastel Masih Diburu," warna pastel sendiri, kata Ria, memberi kesan teduh tetap bisa terlihat dinamis dengan paduan corak atau motif geometrik.

Hal ini pula yang akan diaplikasikan dalam koleksi terbaru Oriana Boutique untuk konsumennya.

Bahkan, kata dia, Oriana Boutique sudah menyiapkan koleksi terbaru berupa tunic dan jaket yang juga sebagai penanda momen ulang tahun kesembilan mereka.

Bahkan, kata dia, Oriana Boutique sudah menyiapkan koleksi terbaru berupa tunic dan jaket yang juga sebagai penanda momen ulang tahun kesembilan mereka.

Baca Juga: Uji Coba Tahap 2 Lancar, Korsel Optimis Luncurkan Anticovid-19 Hingga 2 Juta Dosis

"Dua produk tersebut terinspirasi dari aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang tahun," katanya.

Di koleksi terbaru itu, kata dia, Oriana membuat dua warna pastel abu dan ungu untuk jaket maupun tunik. 

Namun, meskipun keduanya memiliki pola kain yang ramai, tapi kesan simpel dan nyaman tetap kuat.

Karena, hampir tidak ada ornamen dalam desainnya selain aksen kerutan di bagian dada kanan.

Sedangkan untuk jaket, Ria membuat model parka dengan bahan parasut. Produk ini sengaja diproduksi untuk konsumen yang ingin berkegiatan olah raga, seperti sepeda atau lari.

"Ini bisa digunakan oleh perempuan yang mature atau yang lebih muda," katanya.

Baca Juga: UPDATE: Seorang Pengedar Uang Palsu di Bali Terancam Pidana 15 Tahun Penjara

Oriana sendiri, kata dia, baru membuat produk jaket karena saat masa pandemi masyarakat cenderung ingin yang nyaman, simpel.

"Nah, untuk jaket, bisa digunakan untuk gowes atau aktivitas olahraga. Di masa pandemi juga kesadaran masyarakat untuk berolahraga meningkat,” ujar Ria yang memulai bisnis butiknya di tahun 2011.

Harga hijab Oriana sendiri, kata dia,  ditawarkan berkisar Rp250 ribu hingga Rp500 ribu. Akhir tahun ini, Ria menggelar promo diskon hingga 40 persen.

Baca Juga: Ingin Penampilan Tetap Santai dan Nyaman? Berikut 3 Tips Ala Likee

Strategi Berbisnis di Tengah Pandemi 

Ria mengaku, kehadiran pandemi Covid-19berdampak pada banyak sektor industri. Untuk industri fashion sendiri, konsep off line ataustore banyak yang gulung tikar.

Oriana pun, menurut Ria, memiliki strategi agar bisa bertahan. Yakni, memanfaatkan dunia digital.

Ria beruntung, sejak awal bisnisnya dibangun melalui online store atau memanfaatkan marketplace. Sehingga, ia tidak terlalu keteteran untuk beradaptasi.

Ria mengatakan, ia memiliki offline store. Memang, terasa sekali dampaknya ketika ada pandemi. Tapi, penopang utama bisnis tetap terjaga karena adanya online store. 

"Kami sangat memaksimalkan dunia digital, mulai medsos, website hingga marketplace,” ujar Perempuan yang pernah bekerja di bank swasta.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Sebut Tidak Ada Alasan Tolak Vaksin Covid-19, Ketua MUI: Itu Kehendak Wapres

Menurutnya, meskipun pandemi, ia tidak merumahkan pegawai, bahkan menambah orang untuk mengurusi digital marketing.

"Mudah-mudahan peluang online (store) ini bisa dimanfaatkan pula oleh pelaku bisnis yang lain. Tidak ada kata terlambat untuk beradaptasi,” katanya.

Selain menjaga kinerja bisnis, kata dia, keberadaan online store bisa menjangkau pasar lebih luas.

Bahkan, produknya bisa menembus negara di Asia semacam Jepang, Hongkong, Singapura, Thailand, Malaysia dan Taiwan.***(Pikiran-Rakyat.com - Ai Rika Rachmawati)

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x