Terpapar Asap Knalpot Selama Dua Jam Bisa Datangkan Bahaya Serius Ini

- 10 Februari 2023, 20:36 WIB
Studi: menghirup asap Knalpot motor bisa merusak fungsi kognitif pada otak.
Studi: menghirup asap Knalpot motor bisa merusak fungsi kognitif pada otak. /Pikiran rakyat/

PORTALMALUKU.COM - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Kanada mengemukanan bahwa seseorang yang menghirup asap knalpot--meski beberapa jam--bisa mengakibatkan kerusakan pada fungsi kognitif otaknya.

Laporan Daily Mail Jumat, 10 Januari 2022, seperi dilansir dari PMJ News, menyebutkan, para peneliti mengemukakan bahwa kerusakan fungsi kognitif pada otak menyebabkan perubahan yang signifikan hanya dalam waktu dua jam. Bahkan, polusi udara dari asap knalpot tak ayal mengikis kesehatan saraf, tapi juga dapat meningkatkan risiko kematian.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Kesehatan Lingkungan, peneliti di University of British Columbia dan University of Victoria mengungkapkan, para subjek yang terdiri dari 25 orang berusia 19-49 tahun, diuji pada dua udara yang berbeda: udara bersih yang disaring dan udara yang terkontaminasi knalpot pada waktu yang berbeda selama 120 menit.

Selama waktu tersebut, para subyek penelitian mengendarai sepeda statis dengan usaha ringan selama sekitar 15 menit untuk meningkatkan inhalasi. Semua dari mereka menjalani pemindaian MRI sebelum dan sesudah paparan untuk memantau aktivitas otak pada tahapan yang berbeda.

Hasilnya, peneliti menemukan dengan menghirup knalpot diesel dapat menurunkan konektivitas fungsional. Fungsi tersebut berpengaruh terhadap bagian otak yang mengatur interaksi dan komunikasi manusia.

Baca Juga: 5 Bahaya Main HP Menjelang Tidur

Ketua Penelitian Kanada untuk Penyakit Paru Akibat Kerja dan Lingkungan, Prof. dr Chris Carlsten, mengatakan orang-orang mungkin ingin berpikir dua kali pada saat mereka terjebak kemacetan dengan jendela yang dibuka.

"Penting untuk memastikan filter udara mobil Anda berfungsi dengan baik dan jika Anda sedang berjalan atau bersepeda di jalan yang sibuk, pertimbangkan untuk beralih ke rute yang tidak terlalu padat," ujar Ketua Astra-Zeneca untuk Penyakit Paru Akibat Kerja dan Lingkungan di Universitas British Columbia, itu.

Para peneliti secara khusus memusatkan perhatian pada perubahan jaringan mode default otak (DMN). Ini merupakan satu set daerah di otak yang lebih aktif selama tugas pasif daripada tugas yang menuntut perhatian eksternal yang terfokus.

Kerusakan pada DMN memengaruhi beberapa area otak termasuk korteks prefrontal medial, korteks cingulate posterior, lobus parietal inferior, korteks temporal lateral, dan formasi hippocampal.

Aktivitas di DMN melonjak saat kita bangun dan tidak terlibat dalam kegiatan tertentu. Misalnya, ketika kita sedang melamun, mengingat kembali kenangan, membayangkan masa depan, memantau lingkungan kita, memikirkan niat orang lain, dan sebagainya.

"Kami tahu bahwa konektivitas fungsional yang berubah di DMN telah dikaitkan dengan penurunan kinerja kognitif dan gejala depresi, jadi mengkhawatirkan ketika melihat polusi lalu lintas mengganggu hal yang sama," dr. Jodie Gawryluk, seorang psikolog di University of Victoria dan penulis pertama studi.

"Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak fungsional dari perubahan ini, ada kemungkinan hal itu dapat merusak pemikiran atau kemampuan orang untuk bekerja," kata dia.***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah