Bagaimana Dampak Fenomena Alam Aphelion Terhadap Bumi? Simak Penjelasan Peneliti LAPAN

6 Juli 2021, 10:42 WIB
Ilustrasi: Bumi mengalami fenomena aphelion ada bulan Juli 2021 ini. /NASA

PORTALMALUKU.COM -- Hari ini, 6 Juli 2021, bumi mengalami fenomena aphelion. Fenomena ini ditandai dengan posisi bumi berada di titik paling jauh dari matahari. Menurut LAPAN, fenomena bumi ini terjadi tepat pada pukul 05.27 WIB, 06.27 WITA, dan 07.27 WIT.

Lantas ketika posisi matahari yang begitu jauh dengan bumi, apa dampaknya terhadap bumi? Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan bahwa kejadian alam seperti aphelion terjadi setiap tahunnya karena orbit bumi.

"Setiap tahun bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari (perihelion). Itu terjadi setiap Januari. Sementara jarak terjauh dari matahari (aphelion) terjadi bulan Juli 2021--di mana bumi dan matahari akan berjarak sejauh 152.100.527 kilometer," ujar Andi Pangerang, peneliti LAPAN seperti disadur dari laman LAPAN, Selasa 6 Juli 2021.

Baca Juga: NASA Rilis Foto yang Merekam Pemandangan Bukit Biru di Planet Mars, Begini Penampakannya

Dampak Terhadap Bumi

Andi mengungkapkan bahwa adanya fenomena aphelion tidak punya dampak secara signifikan kepada Bumi.

Hanya saja, suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal lumrah terjadi pada musim kemarau.

Itu dikarenakan tutupan awan yang sedikit, sehingga tidak ada panas dari permukaan bumi yang diserap cahaya matahari dan dilepaskan pada malam hari yang dipantulkan ke permukaan bumi oleh awan.

Terlebih, posisi matahari saat ini berada di belahan utara, maka tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karena itu, angin bertiup dari arah selatan ke utara dan saat ini angin yang bertiup dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin.

Baca Juga: Viral: Hanya Tersisa 2 Ekor, Badak Putih Utara Teracam Punah dari Bumi, Masih Bisa Selamat?

Dampak yang ditimbulkan adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa yang saat ini sedang terjadi. Fenomena aphelion juga tak mempengaruhi panas yang diterima bumi.

Alasannya, panas dari matahari tersalurkan ke seluruh bumi dengan distribusi yang paling signifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin.

"Mengingat ini angin bertiup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin. Yang akan jelas terlihat ialah tampak diameter matahari akan terlihat lebih kecil dari biasanya. Atau, berkurang 1,68 persen dari biasanya, turur Andi.

LAPAN memprediksi 4.410 tahun ke depan--tepat pada tahun 6430--perihelion akan bertepatan dengan ekuinoks Maret, sedangkan aphelion akan bertepatan dengan ekuinoks September.

Artikel ini telah tayang sebelumnya dari Berita DIY.com, dengan judul: "Ada Fenomena Aphelion, 6 Juli 2021: Apa Dampak Pada Bumi Khususnya Wilayah Indonesia?" ***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler