Viral: Hanya Tersisa 2 Ekor, Badak Putih Utara Teracam Punah dari Bumi, Masih Bisa Selamat?

- 8 Juni 2021, 06:51 WIB
Sudan, badak putih utara jantan terakhir berusia 45 tahun yang disuntik mati pada 2018
Sudan, badak putih utara jantan terakhir berusia 45 tahun yang disuntik mati pada 2018 /Reuters/


PORTALMALUKU.COM —  Badak putih utara atau atau northen white rhinoceros merupakan salah satu spesies hewan yang terancam punah. Dari data 2018 lalu, badak ini hanya tersisa tiga ekor di seluruh dunia.

Kabar perihal ancaman kepunahan spesies badak putih utara ini pun menjadi trending topik di jagat Twitter belum lama ini.

Ceratotherium simum merupakan salah satu megafauna atau hewan besar yang masih tersisa selain gajah, badak india, dan kuda nil.

Badak putih memiliki dua sub-spesies di dunia, yaitu badak putih utara dan badak putih selatan.

"Badak putih utara itu disebut lebih sedikit dibandingkan badak putih selatan.

Pada 2018, badak putih utara ini hanya tersisa 3 ekor di seluruh dunia", tulis laman PortalJember.com dalam artikelnya "Viral Badak Putih Utara Dikabarkan Punah dan Tersisa Dua Spesies, Apakah Masih Terselamatkan?", dilansir Selasa, 8 Juni 2021.

Mereka adalah Sudan, Najin, dan Fatu. Najin dan Fatu merupakan badak putih utara betina dan Sudan merupakan satu-satunya badak jantan yang tercatat hidup sejak 2018 lalu.

Baca Juga: Kebun Ganja di Brebes Terungkap, Polisi Amankan 4 Pemodal dan Pengguna

Baca Juga: Tanggapi Video Satpol PP Hancurkan Ukulele Milik Pengamen, Anang Hermansyah: Ko Bisa ya? Ngeri

Namun, Sudan mati pada usia 45 tahun pada Senin, 19 Maret 2018 di Ol Pejeta. Kini, yang tersisa hanya dua ekor badak putih utara: Najin dan Fatu.

Apakah spesies badak putih utara dapat terselamatkan dari kepunahan? Beberapa peneliti telah mengusahakan proses pembiakan dari spesies ini.

Para ilmuwan telah mengambil dan membekukan sel sperma Sudan sebelum Sudan mati. Sperma tersebut akan membuahi sel telur badak putih betina dengan tekni in vitro.

Para peneliti berencana untuk menyatukan sel sperma Sudan dengan sel telur dari Najin dan Fatu untuk dibuahi secara in vitro atau bayi tabung.

Namun, banyak hal yang menyebabkan hasil dari proses in vitro tersebut gagal. Hal tersebut karena kondisi Najin dan Fatu yang tidak memungkinkan.

Najin dan Fatu masih memiliki hubungan genetis yang sangat dekat dengan Sudan, jika tetap dilakukan pembuahan bayi yang lahir akan cacat.

Baca Juga: Fitur Premium Higgs Domini MOD Apk, Koin Tanpa Batas dan Dijamin Jadi Top Bos

Baca Juga: UNDUH X8 SPEEDER Apk Tanpa Iklan dan Cara Setting untuk Tingkatkan Performa Terbaik Higgs Domino Rp

Hingga kini, para ilmuwan berusaha untuk mengembangbiakkan sperma terakhir dari Sudan, tetapi hal tersebut masih belum berhasil.

Pembuahan in vitro sempat berhasil pada seekor badak putih selatan betina di Taman Safari San Diego Zoo, ia melahirkan bayi jantan pada tahun 2019 lalu.

Hal tersebut membawa secercah harapan bagi para ilmuwan untuk menyelamatkan spesies badak putih utara.

Hingga kini, ilmuwan sedang berusaha untuk mentransplantasi embrio badak putih utara ke rahim ibu pengganti badak putih selatan. Namun, cara tersebut belum tentu berhasil.

Cara lainnya yang akan diusahakan oleh para ilmuwan adalah dengan menanamkan sperma badak putih utara untuk membuahi sel telur badak putih selatan.

Cara tersebut dapat menyelamatkan dan menyisakan keragaman genetik dari badak putih utara.

Namun, hal tersebut tersendat karena masih kurangnya peralatan dan ilmu pengetahuan saat ini.

Setidaknya hal tersebut dapat dilakukan pada sepuluh atau dua puluh tahun ke depan.*** Delvi Alpha Faliha/PortalJember.com

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah