Muslim Pro Bantah Jual Data Pengguna ke Militer AS

- 19 November 2020, 11:45 WIB
Muslim Pro, yang merupakan aplikasi yang digunakan oleh umat Muslim yang menyajikan jadwal shalat dan Al-Qur’an digital di dalamnya.
Muslim Pro, yang merupakan aplikasi yang digunakan oleh umat Muslim yang menyajikan jadwal shalat dan Al-Qur’an digital di dalamnya. /muslimpro.com /


PORTALMALUKU.COM -- Meski mengklaim diri 'Aplikasi Muslim Terpopuler', pemilik Muslim Pro diduga menjual data-data pribadi umat Islam yang menjadi pelanggan mereka ke militer Amerika Serikat (AS).

Sebagai aplikasi pengingat sholat dan tadarus Quran, Muslim Pro sudah diunduh oleh 98 juta umat Islam di seluruh dunia

Dikutip dari Business Insider, mereka menjual data lokasi untuk mendapatkan uang dari pihak ketiga.

Baca Juga: Film Anime Tom and Jerry Kembali dengan Live-Action Terbarunya, Tayang 2021

Militer AS sendiri membeli data tersebut melalui pihak ketiga yang memang membeli data dari Muslim Pro.

Praktik itu menimbulkan banyak kemarahan dari pembela kerahasiaan data pribadi dan memunculkan keriuhan netizen Muslim dunia di Twitter.

Hingga akhirnya, Muslim Pro memberikan klarifikasi terkait berita mengenai penjualan data pengguna mereka kepada pihak militer Amerika Serikat.

Baca Juga: Diduga Melanggar UU Kekarantinaan, Parpol Pendukung Tidak Membela Anies

Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi Muslim Pro pada Selasa, 17 November 2020 sekitar pukul 20.50 WIB.

Dalam cuitannya, pihak penasihat publik Muslim Pro memberikan pernyataan mengenai pemberitaan penjualan data tersebut.

Beredar pemberitaan media bahwa pihak Muslim Pro telah menjual data pribadi para penggunanya kepada Militer AS, ini TIDAK BENAR dan KELIRU,” kata pihak Muslim Pro, dikutip dari akun @Muslimpro.

“Muslim Pro berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi pengguna kami. Ini adalah masalah yang kami anggap sangat serius,” ungkapnya menambahkan.

Baca Juga: Anis Baswedan Terancam, Tito Karnavian Bakal Terbitkan Instruksi Pencopotan Gubernur

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Bantah Jual Data ke Militer AS, Muslim Pro : Ini Masalah yang Sangat Serius" Tim Muslim Pro mengatakan pihaknya menerapkan pengaturan keamanan standar industri dan menerapkan langkah-langkah perlindungan.

Mereka juga memilih mitra teknologi terkemuka untuk menjaga infrastruktur data Muslim Pro dalam jumlah besar.

“Kami juga telah terbuka dan transparan mengenai informasi pribadi yang kami kumpulkan, menyimpan dan memproses,” tutur tim Muslim Pro.

Karena kepercayaan jutaan saudara dan saudari umat terhadap Muslim Pro, setiap harinya berarti segalanya bagi kami,” ujar mereka menambahkan.

Selain itu, sebagai catatan bahwa selain dari bagian komunitas, setiap fitur tunggal yang terdapat di aplikasi Muslim Pro tersedia untuk pengguna tanpa perlu mendaftar masuk.

Baca Juga: PM Australia Lapor Kejahatan Militer Afghanistan

Sehingga, hal itu berkontribusi pada anonimitas data yang dikumpulkan dan diproses oleh pihak Muslim Pro.

Aplikasi yang telah diunduh hampir oleh 100 juta pengguna tersebut berkomitmen untuk membantu komunitas Muslim dalam beribadah.

“Kami meminta maaf kepada semua pengguna kami, atas kekhawatiran yang disebabkan oleh pemberitaan ini, dan kami bisa mengkonfirmasi bahwa data anda (pengguna) aman bersama kami,” ujar tim Muslim Pro.

Terakhir, tim Muslim Pro pun berjanji untuk menjaga privasi para penggunanya sebagai sesuatu yang berharga.

“Kami menghargai pentingnya beribadah, begitu juga privasi para pengguna. Kami akan melakukan segala sesuatu yang dapat kami lakukan, untuk memastikan kami menepati janji ini,” tuturnya.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah