8 Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Sya'ban, Ada Perubahan Arah Kiblat dan Terjajahnya Baitul Maqdis

- 29 Maret 2022, 10:08 WIB
8 peristiwa penting Islam yang terjadi di bulan Sya'ban.
8 peristiwa penting Islam yang terjadi di bulan Sya'ban. /Ahmad Fiqi Purba/JURNAL MEDAN

PORTALMALUKU.COM - Bulan Sya'ban  merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah, yang di mana nama Sya'ban berarti "pemisahan", sebab orang-orang Arab dahulu pada bulan tersebut berpencar-pencar untuk mencari sumber air.

Sementara itu bulan Sya'ban juga sangat berarti bagi umat Islam, sebab bulan Sya'ban merupakan bulan istimewa karena inilah waktu diangkatnya amal manusia dalam setahun.

Apalagi bulan tersebut menjadi pemisah di antara bulan yang mulia yaitu bulan Rajab dan Ramadhan.

Tak hanya itu, dalam literer studi Islam, ternyata ada berbagai macam peristiwa penting pada bulan Sya'ban, salah satunya peralihan kiblat dari Baitul Maqdis (Palestina) menuju Ka’bah (Makkah) pada 2 Hijriyah (624M).

Sedangkan pada tahun 2022 ini, bulan Sya'ban sudah dimulai sejak Jumat, 4 Maret 2022. Diperkirakan Sya'ban tahun ini akan berlangsung selama 29 hari hingga Jumat, 1 April 2022.

Nah, lengkapnya berikut 8 peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya'ban.

Baca Juga: 6 Redaksi Lafaz Niat Puasa Ramadhan Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

1. Perubahan Arah Kiblat

Pada bulan Syaban terjadi perubahan arah Kiblat yang awalnya menghadap ke Baitul Maqdis, kemudian berubah menghadap ke Ka'bah di Mesjidil Haram, pada saat itu kaum muslimin salat menghadap Baitul Maqdis selama 11 bulan 3 hari.

Allah SWT berfirman: "Sungguh kami melihat wajahmu kerap menengadah kelangit, maka sungguh kami akan memalingkanmu ke Kiblat yang kamu sukai, palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram".

Al Qurtubi dalam menafsirkan ayat ini dalam kitab Al-Jami'il Ahkamil Qur'an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti dan mengatakan, "Allah memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk mengalihkan Kiblat pada malam Selasa bulan Syaban yang bertepatan pada malam Nisfu Sya'ban.

Peralihan Kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Rasulullah bahkan diceritakan Rasulullah berdiri dan menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu, seperti terdapat pada ayat tersebut.

2. Waktu Allah Mengangkat Amal Hamba-Nya

Bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan Ramadan adalah waktu ketika Allah mengangkat amal hamba-hamba-Nya. Hal ini yang membuat Rasulullah saw. memperbanyak puasa di bulan ini.

Beliau menginginkan Allah mengangkat amalnya ketika Nabi sedang dalam keadaan berpuasa. Perkara ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid sebagai berikut:

Rasulullah saw. bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (H. R. Nasa'i No. 2317).

Baca Juga: Berikut 4 Keutamaan dan Amalan Sunnah di Bulan Sya'ban yang Amat Danjurkan Rasulullah SAW

3. Diturunkannya Kewajiban Berpuasa

Imam Abu Zakariya an-Nawawi dalam Al-Majmu‘ Syarah Muhadzdzab menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menunaikan puasa Ramadhan selama sembilan tahun selama hidup.

Hal itu dimulai dari tahun kedua hijriah setelah kewajiban berpuasa tersebut turun pada bulan Syaban.

Ramadhan merupakan bulan paling mulia di antara bulan-bulan lainnya. Artinya, Syaban merekam sejarah penting ‘diresmikannya’ kemuliaan Ramadhan. Yaitu dengan diwajibkannya puasa bagi umat islam selama sebulan penuh.

Syaban menjadi tonggak menyambut bulan Ramadhan sebagai anugerah besar dari Allah SWT yang melipatgandakan pahala segala amal kebaikan di bulan Ramadhan.

4. Turunnya Perintah Salawat Kepada Nabi SAW

Bulan Syaban merupakan bulan salawat, karena pada waktu itu Allah menurunkan perintah untuk menyeru sholawat kepada Nabi Muhammad saw.Dalil yang dimaksud termuat dalam Surah Al Ahzab ayat 56 sebagai berikut:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”(QS. Al Ahzab [33]:56).

Perihal mengenai anjuran sholawat pada bulan Syaban juga dijelaskan oleh Ibnu Abi Shai Al Yamani. Tidak hanya itu, pendapat Ibnu Abi dikuatkan oleh Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam kitab Al Mawahib dan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang mengatakan jika dalil perintah sholawat jatuh pada bulan Syaban tahun ke-2 Hijriah.

Baca Juga: 5 Syarat dan 2 Rukun Puasa Ramadhan Menurut Ilmu Fiqih yang Wajib Diketahui

5. Terjajahnya Baitul Maqdis

Pada tanggal 23 Syaban tahun 492 Hijriah atau tahun 1099 Masehi, pertahanan kota Baitul Maqdis runtuh. Pasukan salib pun mengambil alih kekuasaan di sana di bawah kepemimpinan raja dan bangsawan yang sebagian besar dari bangsa Preng.

Sekitar 60 sampai 100 ribu tentara salib membantai 70 ribu penduduk Baitul Maqdis di hari penaklukan tersebut. Mejid Al-Aqsha terjajah lebih kurang 88 tahun sampai akhirnya bisa dibebaskan dan direbut kembali oleh Salahudin Al Ayubi.

6. Kemenangan Usmaniyah di Pertempuran Kosovo

Terjadi pada tanggal 20 bulan Syaban tahun 892 Hijriah atau tahun 1448 Masehi, ini adalah peristiwa kemenangan besar umat Islam terpenting di benua Eropa.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x