Network
PIKIRAN RAKYAT MALUKU - Ada golongan wanita yang diyakini akan sulit masuk ke dalam Surga dan menjadi ahli neraka. Dalam ajaran Islam, ahli neraka merupakan istilah yang merujuk pada mereka yang jelas akan dihukum dan masuk ke dalam neraka akibat perbuatannya semasa di dunia.
Al-Qur'an menyebutkan tentang nasib ahli neraka di beberapa ayat. Mereka adalah orang-orang yang melakukan perbuatan dosa besar, menolak kebenaran, dan menentang petunjuk Allah. Al-Qur'an menjelaskan bahwa mereka akan menghadapi siksaan yang pedih di akhirat.
Meskipun konsep ahli neraka dalam Islam menyiratkan hukuman, penting untuk dicatat bahwa Allah adalah Maha Adil dan Maha Penyayang. Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan bahwa Dia memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya dengan ikhlas.
Baca Juga: Ketahui 5 Salat Sunnah di Malam Hari ketika Ingin Salat Tahajud tetapi Belum Tidur
Oleh karena itu, tidak selamanya seseorang harus tetap menjadi ahli neraka jika mereka bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mengubah perilaku mereka.
Dari Imran bin Husain, Rasulullah bersabda, “Aku diperlihatkan di surga, Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
6 Golongan Wanita yang Sulit Masuk Surga
1. Menyemir Rambut dengan Warna Hitam
Wanita pertama yang sulit untuk masuk surga adalah mereka yang suka menyemir rambutnya dengan warna hitam, bahkan ia disebutkan tak akan mendapat bau surga. Sebagaimana disampaikan oleh Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah bersabda, "Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga."(HR. Abu Daud)
2. Tak Mau Taat Pada Suami
Golongan kedua yang sulit masuk surga adalah mereka yang engga taat pada suami. Dikatakan dalam sebuah hadist bahwa suami adalah surga dan nerakanya seorang istri. Begitu mudah bagi para wanita untuk mendapatkan surga dari sang suami begitupun sebaliknya.
Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah bertanya kepadanya,
