Imbauan OKP soal Video Viral Gubernur Maluku di Tengah Pemulihan Ekonomi dan Ancaman Virus Corona

- 7 Mei 2021, 17:21 WIB
Perwakilan organisasi kepemudaan Islam Maluku saat menyampaikan imbaun untuk merespon video viral Gubernur Maluku, Murad Ismail, Senin, 7 Mei 2021.
Perwakilan organisasi kepemudaan Islam Maluku saat menyampaikan imbaun untuk merespon video viral Gubernur Maluku, Murad Ismail, Senin, 7 Mei 2021. /OKP Islam Maluku

PORTALMALUKU.COM -- Sebuah video memperlihatkan Gubernur Maluku, Murad Ismail, marah dan membentak seorang wanita di jalan raya viral di media sosial, Kamis, 6 Mei 2021.

Wanita itu diketahui adalah salah satu petugas protokoler Istana. Momen adu mulut antara petugas wanita dan Gubernur Maluku terjadi sewaktu kunjungan kerja Presiden Jokowi ke lokasi pengungsian gempa di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, pada September 2019.

Dalam video itu, tampak Gubernur Murad Ismail membentak dan memarahi seorang wanita yang berada di dekatnya, suaranya lantang! “Kamu siapa? Bodok, marah-marah lagi,” kata Murad kepada wanita bernda tinggi.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, wanita itu tampak tenang ketika melayani bentakan Murad, kedua tanganya bepegang pada pinggang.

Pihak Pemerintah Provinsi Maluku pun sudah mengelurkan klarifikasi soal video viral itu. Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, membeberkan bahwa video itu merupakan rekaman kejadian saat momen iring-iringan kunjungan Presiden Joko Widodo di Tulehu tahun 2019.

Baca Juga: Anggota KKB dan TNI-Polri Sempat Kontak Tembak di Ilaga, Warga Panik hingga Mengungsi

Menanggapi itu, organisasi kepemudaan (OKP) Islam Maluku berpandangan bahwa masyarakat Maluku harus cermat menerima berbagai informasi berantai di berbagai platform media sosial.

Menurut mereka, tak ayal soal video viral adu-mulut Murad Ismail dan petugas protokeler istana saja, tapi juga pesan berantai berupa teks atau gambar lain yang dianggap dapat menganggu konsentrasi masyarat Maluku.

Hal ini penting dalam menumbuhkan semangat gotong-royong warga Maluku dalam upaya menekan ancaman virus corona yang, hingga kini, belum juga tamat. "Penting mempunyai kesadaran kolektik dan daya kritis dalam menerima informasi, perlu filter yang ketat," kata mereka dalam keterangan resminya yang dierima PortalMaluku.com, Jumat, 7 Mei 2021.

Seperti diketahui, dalam keterangan Menteri Kesehatan pada 3 Mei 2021, varian terbaru Covid-19 telah terkonfirmasi masuk dari India ke Indonesia.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x