PR.MALUKU.COM – Protes para dokter di media sosial atas tudingan Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko. Berbagai respon atas tudingannya itu, berawal dari Moeldoko mengatakan pasien kematian yang bukan positif Cooronavirus Disaese (Covid-19) divonis positif.
Sebelumnya telah diberitakan oleh Portalmaluku.com “Pasien Meninggal di Rumah Sakit, Moeldoko: Jangan Sembarang Memvonis Positif Covid-19” yang dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Pasien Meninggal di Rumah Sakit, Moeldoko: Jangan Sembarang Memvonis Positif Covid-19
“Tudingan bahwa RS meng-covid-kan pasien mendapatkan anggaran ini berbahaya, apalagi diucapkan oleh pejabat negara,” tutur dr. Berliana Idris, protes lewat akun Twitter pribadinya @berlianidris.
Lanjut Berliana Idris, sebelum pernyataan itu keluar, masyarakat telah berburuk sangka pada tenaga kesehatan (Nekes). Apalagi hadirnya pernyataan itu.
“Saya sendiri pernah diserang secara verbal, dituduh meng-covid-covidkan pasien,” tulis Berliana Idris.
Baca Juga: Donald Trump Akan Menderita, Ini Ramalan Baba Vanga
Selain itu, dokter di Universitas Sebelas MAret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto, menilai pernyataan Moeldoko-Ganjar membuat runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Padahal menurutnya, kepercayaan adalah harga paling mahal bagi seorang dokter.
“Kerja keras membangun trust, runtuh sekejap. Sadarkah pak?” kata Tonang di akun Twitternya, @tonangardyanto.