PORTALMALUKU.COM -- Menolak budaya buruk meremehkan kaum perempuan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim imbau kaum pria harus terlibat untuk mencegahnya.
Menurut Nadiem, Ini dimungkinkan terjadi karena tidak ada yang bersuara, tidak ada yang menentang.
"Ini ditoleransi oleh masyarakat kita sehingga kondisi ini tidak bagus sekali buat masyarakat perempuan kita," ujar Nadiem, dilansir dari Antara Senin, 16 Maret 2021 kemarin.
Baca Juga: Heboh! Pria Ini Unggah Foto Bersama Amanda Manopo, Netizen: Ini Pacarnya Amanda Sekarang Yah?
Budaya meremehkan kaum perempuan ini, kata dia, telah menjadi virus buruk yang telah membudaya.
Virus buruk itu, baik di lingkungan pendidikan maupun karir, dan berdampak pada kepercayaan diri perempuan.
Hal tersebut, kata dia, banyak terjadi di dunia korporasi, di mana pendapat perempuan meski dia seorang senior di perusahaan, tidak didengarkan maupun dihormati.
Baca Juga: Sinopsis Love Story Selasa 16 Maret 2021: Vanesa Kaget Ternyata Ken dan Maudy Masih Jalin Hubungan
Baca Juga: Profil Yasmin Napper, Pemeran Maudy Love Story The Series
Nadiem menambahkan, hal serupa jika seorang pria menyampaikan opini, mereka biasanya lebih lebih didengar
"Opini pria itu dianggap lebih positif ketimbang perempuan," tutur Nadiem.
Namun sebaliknya di dunia pendidikan, ia melihat banyak staf spesialnya yang mengoordinasi Direktorat Jenedral merupakan perempuan, dan telah melihat dampak baik dari kepemimpinan mereka.
Baca Juga: Tertangkap Kamera Ketika Sedang Berdua, Jisoo BLACKPINK dan V BTS Berpacaran?
"Laki-laki yang harus menentang dan mencegah pihak-pihak lainnya melakukan budaya buruk ini, dan hal yang kedua menantang 'sexual harassment' (pelecehan seksual), dan virus ini tersebar karena masyarakat menoleransi, serta terjadi secara sistematis di perusahaan-perusahaan," kata Nadiem.
Menurut Nadiem, upaya tersebut harus terjadi agar ada perubahan secara signifikan, dengan melibatkan pria progresif yang peduli merangkul pria dan perempuan dengan nilai yang sama.
"membawa mereka dalam diskusi untuk mendorong kemauan tersebut," tutur Nadiem.***