HEBOH, Ada Domba Bermata Satu Tanpa Hidung di Garut, Begini Penjelasan Dinas Peternakan

15 Februari 2022, 07:50 WIB
Warga menunjukkan anak domba yang baru lahir dengan kondisi abnormal yakni hanya satu mata dan tidak ada hidung di Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat. /FOTO ANTARA/HO-Warga Garut


PORTALMALUKU.COM -- Warga Garut, Jawa Barat, dihebohkan dengan kelahiran seekor domba bermata satu tanpa memiliki hidung.

Anak domba tersebut sempat hidup dua hari sebelum akhirnya mati pada Ahad sore, 13 Februari 2022. Penyebab kematian domba malang itu disebut karena kondisi fisik yang cukup lemah.

Domba milik Hendi, 28 tahun, peternak asal Kampung Kubangsalawe, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, itu lahir pada Jumat sore, 11 Februari 2022, lalu.

Kepala Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan (Disnakanla) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sofyan Yani, menyebut kelahiran domba abnormal bermata satu dan tak miliki hidung disebabkan oleh perkawinan sedarah atau faktor terinfeksi virus dari lingkungan yang tak sehat.

"Adanya kambing atau domba yang kemarin lahir dengan kondisi seperti itu (abnormal) bisa jadi karena 'inbreeding' atau perkawinan sedarah dan bisa jadi karena virus atau lingkungan tidak sehat," kata Sofyan Yani, Senin kemarin, dilansir Antara.

Baca Juga: Prediksi Babak 16 Besar Liga Champion PSG vs Real Madrid : Catatan Mentereng Messi Kala Bersua Los Blancos

Sofyan mengaku pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait kelahiran domba bermata satu tanpa hidung tersebut.

Dia menyebut, kelahiran domba atau kambing secara tak normal, bukan yang pertama kali terjadi, karena sudah sudah ada kejadian serupa sebelumnya.

Dari kajiannya, lanjut Sofyan, kelahiran anak domba dengan kondisi abnormal itu disebabkan oleh tiga faktor: perkawinan sedarah, terpapar virus, maupun ada bakteri saat hewan itu dalam kandungan.

"Kelahiran hewan ternak seperti itu sering terjadi, makanya di dalam budidaya itu sebaiknya perkawinan sedarah harus dihindari," ujar dia.

Sofyan juga membeberkan kalau petugas lapangan kesehatan hewan kerap kali melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap peternak. Hal itu guna menjaga kesehatan hewan mulai dari kandang, pemberian obat vitamin, dan pakan yang baik.

Dalam sosialisasi tersebut, kata dia, para petugas kesehatan hewan, bahkan, memberi arahan kepada para peternak perihal dampak dari perkawinan sedarah hewan peliharaannya. Hal itu agar menghasilkan ternak yang berkualitas.

Baca Juga: Viral, Pengendara Memarahi Polisi dan Merusak Motornya Gegera Tak Terima Ditilang

"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada peternak untuk selalu menjaga kesehatan hewan, dan juga menyampaikan tentang dampak jika dilakukan perkawinan sedarah," ucap Sofyan. ***

Editor: Irwan Tehuayo

Tags

Terkini

Terpopuler