Network
PORTALMALUKU.COM -- Diduga ada campur tangan oknum polisi saat penganiayaan Nurhadi, wartawan Tempo, di Surabaya, Jawa Timur pada 27 Maret 2021 lalu.
Dugaan itu makin kuat setelah, dua nama anggota polisi mencuat saat pemeriksaaan kasus penganiayaan wartawan Tempo di Polda Jawa Timur.
Dua oknum anggota polisi tersebut adalah mantan Kepala Biro Perencanaan Polda Jawa Timur, Kombes Pol Achmad Yani dan seorang personel bernama Heru.
Baca Juga: Dewan Pers Kutuk Penganiyaan Terhadap Wartawan Tempo di Surabaya
Koordinator Advokasi Aliansi Anti-Kekerasan Terhadap Jurnalis, Fatkhul Khoir mengatakan saksi kunci mengungkap sejumlah fakta baru dalam kasus kekerasan terhadap jurnalis Tempo Nurhadi.
“Dalam proses pemeriksaan ada beberapa fakta baru yang muncul. Satu terduga atas nama Heru yang disebut anggota kepolisian,” kata Fatkhul.
Kemudian yang kedua, munculnya nama Achmad Yani. Hal itu berdasarkan keterangan Nurhadi dan diperkuat oleh keterangan saksi kunci.
Hal itu disampaikan Fatkhul, yang juga penasihat hukum Nurhadi, di Surabaya, Minggu, 4 April 2021, sebagaimana dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Dugaan Keterlibatan Anggota Polisi Mencuat dalam Tindak Kekerasan yang Dialami Jurnalis Tempo".
Kemudian, ia menyebut saksi mengetahui kemunculan Achmad Yani saat Nurhadi sedang diinterogasi sambil dipukuli di gudang belakang Gedung Samudra Bumimoro, Krembangan, Surabaya, Sabtu, 27 Maret 2021.
Baca Juga: Lirik Lagu Ambon Tempo Dulu Pangku Mama dari Corr Tetelepta
