UPDATE TERKINI, TNI: KRI Nanggala-402 Diduga Terletak Sekitar 40 KM dari Celukan Bawang, Bali

- 23 April 2021, 23:53 WIB
Mayjen TNI Achmad Riad dalam konferensi pers KRI Nanggala 402
Mayjen TNI Achmad Riad dalam konferensi pers KRI Nanggala 402 /Instagram.com/@puspentni/


PORTALMALUKU.COM — Dugaan posisi terkini KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu pagi lalu kini difokuskan di perairan utara Bali.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Achmad Riad, menyebut jika ditarik garis lurus titik terebut terltak sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Selain itu, juga ada daya magnet yang besar. Itu sudah mulai terdeteksi di daerah tersebut," kata Achmad Riad dalam konferensi pers, Jumat, 23 April 2021, dikutip Antara.

Kapal-kapal dan alat pencari saat ini fokus menyusuri areal perairan di kurang lebih 40 kilometer dari utara Celukan Bawang.

Baca Juga: Sinopsis Love Story 24 April 2021: Demi Kebahagiaan Maudy, Argadana Simpan Rasa Dendamnya

"Jadi, kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang lebih sekitar 23 nautical mile (mil laut) atau kurang lebih 40 kilometer di utara Celukan Bawang," kata Riad menerangkan.

Celukan Bawang merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa itu berada di wilayah pesisir utara Pulau Bali.

Meski begitu, Riad menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya belum menemukan lokasi pasti keberadaan KRI Nanggala-402.

"Sampai saat ini memang belum bisa ditemukan secara pasti. Akan tetapi, di beberapa titik-titik ini mudah-mudahan dengan berbagai peralatan yang ada bisa segera ditemukan atau dijejaki (bahwa) itu adalah posisi KRI Nanggala-402," kata Kapuspen TNI saat jumpa pers.

TNI telah mengerahkan 21 KRI yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut.

Baca Juga: Sejumlah Guru Buddha di Maluku Terima Pembinaan Strategi Belajar

Sementara itu, TNI turut mendapat bantuan empat kapal dan satu unit alat deteksi bawah laut atau remote operation vehicle (ROV) dari kepolisian.

Basarnas juga mengerahkan dua unit kapal dan satu ROV untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 penumpang.

Di samping itu, negara-negara sahabat, seperti Malaysia, Singapura, India, Australia, dan Amerika Serikat, juga memberikan bantuan, baik berupa peralatan, kapal, maupun tenaga, untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402.

Kapuspen TNI menyebut lima personel Angkatan Bersenjata Singapura telah berada di atas KRI Suharso untuk membantu pencarian dan penyelamatan.

"Beberapa dari negara sahabat sudah tiba, di samping peralatan yang sudah kami gelar. Pembagian sektor sudah dibuat," kata Achmad Riad.

Baca Juga: Bocoran Cerita Kulfi ANTV Sabtu 24 April 2021: Sikander Berani Berbohong Demi Anak-Anaknya

Dalam jumpa pers pada hari Kamis (22/4), Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menyebut KRI Rimau-724 menemukan titik-titik magnet berkekuatan cukup tinggi pada kedalaman kurang lebih 50—100 meter.

Temuan dari KRI Rimau itu pun ditindaklanjuti oleh KRI Rigel-993 yang memiliki kemampuan sonar bawah laut demi memastikan hasil deteksi daya magnet tersebut.

Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali berlangsung sejak Rabu (21/4), beberapa jam setelah kapal selam itu dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 03.00 WITA saat melakukan penyelaman.

"Operasi pencarian akan dimaksimalkan sampai batas akhir," kata Achmad Riad.

Kapasitas oksigen KRI Nanggala-402 dalam keadaan mati total (blackout) kemungkinan hanya mampu bertahan selama 72 jam atau kurang lebih 3 hari.***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah