Network
PORTALMALUKU.COM -- Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyebut Polri harus punya bukti kuat untuk menjelaskan kasus yang menjerat Munarman, bekas Sektertaris Umum FPI.
“Munarman ditangkap dengan sangkaan terorisme. Polisi harus lebih jauh menunjukkan apa perbuatan pidana terorisme yang dibuat Munarman? Bukti harus kuat, sekuat sangkaan yang dialamatkan padanya” kata Rachlan Nashidik, akhir April lalu, dikutip Seputartangsel.com.
Menurutnya, hukum bukan saja harus adil, namun juga harus dapat ditunjukkan dan dilaksanakan secara adil. Sayangnya, Rachland menilai ketiga unsur tersebut tak dilihatnya saat Munarman ditangkap.
"Munarman ditangkap. Kita tunggu penjelasan resmi pihak kepolisian. Ada apa sebenarnya? Sementara itu, baik kita ingat, hukum bukan saja harus adil, tapi juga harus ditunjukkan dan kelihatan dilaksanakan secara adil. Bagian terakhir itu tak saya lihat dari penangkapan Munarman," kata Rachland.
Mengutup artikel PortalJember.com berjudul, "Demokrat Ngotot Minta Bukti Kuat Kasus Munarman, Muannas Alaidid: Suruh Baca Alat Bukti Terorisme", Pernyataan Rachland Nashidik ini pun disoroti oleh CEO Cyber Indonesia, Muannas Alaidid.
Baca Juga: Prediksi Chelsea vs Fulham : Hidup Mati The Cottagers Jauhi Zona Degradasi
Menurut Muannas, Demokrat bisa membaca terlebih dahulu bagaimana seluk beluk Undang-undang Terorisme dan yang dilakukan oleh Polri tentang dugaan aksi terorisme kepada seorang oknum.
"Suruh baca soal alat bukti UU Terorisme, hanya bermodalkan informasi intelejen saja polisi sdh bisa menyidik terduga terorisme," tulisnya pada 29 April 2021, pukul 13.14 WIB.
Tak hanya itu, Muannas Alaidid juga menambahkan bukan hanya soal baiat ISIS yang menyanglut Munarman, ada banyak saksi juga yang terlibat bom katedral yang menyebutkan ada campur tangan Munarman dari berbagai video.
"Apalagi ini soal baiat ISIS ada banyak saksi yg terlibat bom katedral sebut munarman hadir diperkuat sejumlah video ikrar sumpah yg beredar," kata Muannas Alaidid.
