PORTALMALUKU.COM -- Sejak pemerintah DKI Jakarta membuat sistem pengendalian kerumunan di Pasar Tanah Abang, pedagang mengaku omset yang diraih turun drastis.
Sistem pengendalian kerumunan di Pasar Tanah Abang dibuat pemerintah Provisni DKI Jakarta pasca kabar kerumunan di pasar tersebut viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Sejumlah mitigasi dilakukan mulai demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Mulai dari pembatasan kereta di Stasiun Pasar Tanah Abang, buka tutup pasar, hingga melarang petugas berjualan di luar gedung.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri 1442 H, Cocok Jadi Status Medsos Saat Hari Raya
Belakangan kebijakan itu menjadi pro kontra di masyarakat bahkan kalangan pejabat. Ada yang mendukung dan tak jarang yang menilai itu sebagai hal yang terlambat dilakukan.
Salah seorang pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Vivi mengatakan kebijakan Pemrov DKI tersebut sangat memengaruhi penjualan.
Menurutnya kerumunan yang terjadi beberapa waktu lalu meningkatkan pemasukan pedagang, namun disisi lain mengkhawatirkan karena ditengah pandemi Covid-19.
"Sangat berpengaruh ke penjualan kita disini, omzet jadi turun," kata Vivi saat ditemui di lokasi, Minggu 9 Mei 2021 dikutip dari Pikiran-Rakyat.com
Baca Juga: Beredar Video Jokowi Promosi Bipang, Mendag Lutfi: Kami Mohon Maaf